5 Alasan untuk Berhenti Menasihati Orang di Depan Umum

Berpotensi menyinggung harga diri dan perasaan orang lain

Ada orang-orang yang suka memberi nasihat kepada orang lain di hadapan khalayak umum. Mereka menganggap hal itu sebagai bentuk kepedulian atau kebenaran. Padahal, tanpa mereka sadari, mereka telah menyinggung harga diri dan perasaan orang lain. Apalagi jika nasihatnya terlalu keras dan kasar.

Mungkin kamu juga pernah melakukan hal yang sama, secara sengaja atau tidak. Kamu bermaksud agar orang lain bisa mengoreksi diri dan menjadi lebih baik.

Namun, sebaiknya kamu tidak melakukan hal itu lagi. Kamu perlu mengetahui alasan mengapa memberi nasihat di depan umum adalah sebuah kesalahan yang tidak perlu dilakukan.

1. Kamu tidak tahu latar belakang orang yang dinasihati

5 Alasan untuk Berhenti Menasihati Orang di Depan Umumilustrasi menasihati (pexels.com/Jonathan Borba)

Memberi nasihat kepada seseorang adalah bukti kita peduli kepada orang tersebut. Ketika mereka berbuat salah, kita ingin memberi tahu agar mereka bisa membenahi diri.

Namun, ada orang yang menganggap biasa memberi nasihat di hadapan umum. Mereka bahkan dengan lantang menegur kesalahan orang lain tanpa mengindahkan sopan santun dan etika.

Kamu harus berhati-hati dalam memberi nasihat kepada orang lain di depan umum. Kamu harus melihat situasi dan kondisi orang yang kamu nasihati. Bisa jadi mereka memiliki masalah yang kamu tidak tahu, misalnya mereka membutuhkan dukungan bukan hanya sekedar kritikan.

Jika kamu sembarangan menasihati mereka, kamu bisa melukai perasaan mereka. Mereka bisa merasa direndahkan atau bahkan dipermalukan.

2. Orang yang gemar menasihati belum tentu benar

5 Alasan untuk Berhenti Menasihati Orang di Depan Umumilustrasi membanggakan diri (pexels.com/Fauxels)

Kita menunjukkan kepedulian kepada orang lain dengan memberi nasihat yang baik saat mereka berbuat salah. Kita berharap mereka bisa memperbaiki kesalahan dan menjadi lebih baik. Namun, ada juga orang yang memberi nasihat dengan maksud untuk merendahkan orang lain. Mereka menasihati orang lain di hadapan umum dengan nada kasar dan ejekan.

Di sisi lain, kita tidak bisa mengklaim bahwa nasihat kita selalu benar dan disukai oleh orang lain. Kita tidak bisa merasa diri kita sempurna tanpa pernah berbuat salah. Kebenaran itu relatif, tergantung pada sudut pandang masing-masing orang. Menasihati orang di depan umum dengan merasa diri paling benar adalah tindakan yang sombong dan arogan.

Baca Juga: [Update] Real Count KPU, Prabowo-Gibran Unggul 57,22 Persen di Sumut

3. Menunjukkan sikap yang tidak tulus ketika menasihati orang lain

5 Alasan untuk Berhenti Menasihati Orang di Depan Umumilustrasi menasihati (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Memberi nasihat kepada seseorang yang berbuat salah adalah hak kita sebagai orang yang peduli. Kita ingin orang tersebut menyadari kesalahannya dan segera instrospeksi diri. Namun, kita harus bijak dalam memberi nasihat. Kita harus menasihati seseorang secara pribadi dan tidak dilakukan di depan umum. Menasihati seseorang harus dilakukan secara empat mata dan niat yang tulus.

Memberi nasihat di depan umum bukanlah bentuk kepedulian. Malah hal itu bisa menjadi cara untuk merusak citra orang yang kita nasihati. Sadar atau tidak, hal ini kita lakukan untuk mencari perhatian dan pengakuan dari orang lain. Atau sekadar untuk melampiaskan emosi kepada mereka yang memiliki hubungan yang kurang baik dengan kita.

4. Belum tentu nasihatmu diterima dengan baik

5 Alasan untuk Berhenti Menasihati Orang di Depan Umumilustrasi mengabaikan (pexels.com/Keira Burton)

Peduli adalah sikap yang menggambarkan perhatian kita kepada orang lain. Kita bisa menunjukkan rasa peduli dengan berbagai cara, seperti menolong, menghormati, mendukung, dan menasihati orang lain yang berbuat salah. Sikap peduli seharusnya memberikan manfaat positif bagi orang lain. Namun, apakah menasihati orang lain di depan umum itu termasuk bentuk kepedulian?

Ternyata menasihati orang lain di depan umum bisa menimbulkan masalah. Orang yang kita nasihati mungkin tidak menerima nasihat kita dengan baik, meskipun nasihat itu benar. Mereka bisa merasa direndahkan dan tidak dihargai. Oleh karena itu, lebih baik kita menasihati orang lain secara pribadi dan dengan hati yang tulus.

5. Tidak membuatmu terlihat lebih baik

5 Alasan untuk Berhenti Menasihati Orang di Depan Umumilustrasi menasihati (pexels.com/SHVETS Production)

Kita berharap dengan memberi nasihat kepada seseorang, kita bisa membimbingnya ke arah yang lebih baik. Nasihat yang kita berikan seharusnya bermanfaat bagi mereka. Namun, kita tidak boleh memberi nasihat dengan cara yang salah. Salah satunya adalah memberi nasihat di depan umum dengan cara yang mengejek atau menghina.

Jika kamu memberi nasihat kepada seseorang di depan umum, apakah kamu merasa lebih baik? Tentu saja tidak. Memberi nasihat di depan banyak orang justru bisa dapat merusak reputasimu. Orang-orang akan menganggap kamu tidak sopan dan tidak beretika ketika menasihati orang di depan khalayak umum.

Orang yang peduli pasti akan memilih waktu dan tempat yang tepat untuk memberi nasihat. Mereka akan memperhatikan situasi dan kondisi orang yang mereka nasihati. Mereka tidak akan menasihati orang di depan umum. Hal ini bukan hanya untuk menjaga citra orang yang dinasihati, tetapi juga citramu sebagai pemberi nasihat.

Baca Juga: 6 Nasihat untuk Direnungkan sebelum Terjebak Sikap Pamer

Fauzan Fadhilah Photo Community Writer Fauzan Fadhilah

IG: @fadhi_lahfauzan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya