7 Golongan yang Mendapat Cinta dari Allah Menurut Al-Qur'an

Berlomba-lombalah untuk mendapat cinta dari Allah

Cinta dari Allah merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Siapa-siapa saja yang memperoleh cinta dari Sang Pencipta, maka dapat dipastikan hidupnya senantiasa diliputi kebaikan, keberkahan, dan kebahagiaan. Bahkan di kehidupan yang selanjutnya, yaitu di alam akhirat. Mereka juga menjadi golongan manusia yang paling beruntung.

Jika seseorang ingin mendapatkan cinta dari Allah, maka ia mesti melakukan perkara-perkara yang juga dicintai oleh-Nya. Bukan malah melakukan perbuatan yang sebaliknya. Oleh karena itu, Al-Qur'an telah menyebutkan kriteria orang-orang yang mendapatkan mahabbah dari Allah. Sebagaimana yang akan dibahas berikut ini.

1. Orang yang bertakwa

7 Golongan yang Mendapat Cinta dari Allah Menurut Al-Qur'anilustrasi orang yang menjalankan perintah Allah (unsplash.com/Rumman Amin)

Takwa mengandung arti melaksanakan setiap perkara yang diperintahkan oleh Allah sekaligus menjaga diri dari perkara yang dimurkai-Nya. Takwa juga merupakan manifestasi dari keimanan seorang hamba. Semakin tinggi takwa seseorang maka semakin tinggi pula tingkat keimanannya.

Orang yang bertakwa sepenuhnya menaruh keyakinan tinggi bahwa apa yang telah diatur oleh Allah pasti mengandung maksud yang baik sehingga Allah Subhanahu Wa Ta'ala pun meridhoi mereka. Oleh karena itu, mereka mendapatkan cinta dari Allah Ta'ala.

Hal ini sebagaimana yang dikabarkan-Nya dalam Al-Qur'an surah Ali-Imran ayat 76, yang artinya,

"Bukan begitu! Siapa yang menepati janji dan bertakwa, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa."

2. Orang yang menyucikan diri

7 Golongan yang Mendapat Cinta dari Allah Menurut Al-Qur'anilustrasi orang berwudhu (pixabay.com/İbrahim Mücahit Yıldız)

Agama Islam sangat menekankan mengenai kebersihan. Baik itu kebersihan lahiriah maupun batiniah. Bahkan bersuci atau thoharoh dalam agama islam memiliki peran vital dalam aspek ibadah. Sebagai contoh saat seorang muslim akan melaksanakan sholat, maka ia diwajibkan untuk bersuci terlebih dahulu untuk menghilangkan hadats kecil dengan cara wudhu atau tayamum jika tidak ada air.

Orang-orang yang menyucikan diri mereka berarti telah menjaga dan menjauhkan badan dan hati mereka dari perbuatan yang disukai oleh setan. Karena setan senang dengan segala sesuatu yang sifatnya kotor. Untuk itu, sudah seharusnya umat Islam tidak menyepelekan masalah kebersihan. Allah, Tuhan Seluruh Alam adalah Zat yang menyukai keindahan dan Zat Yang Maha Suci. Sudah tentu Dia juga mencintai orang-orang yang menyucikan diri atau dalam Kalamullah disebut dengan golongan Al-Muththohhirun. Bukti bahwa Allah Mencintai orang-orang yang menyucikan diri tertuang dalam Al-Qur'an surah At-Taubah ayat 108, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya,

"Janganlah engkau melaksanakan salat di dalamnya (masjid itu) selama-lamanya. Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama lebih berhak engkau melaksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang gemar membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang membersihkan diri."

3. Orang yang berbuat kebaikan

7 Golongan yang Mendapat Cinta dari Allah Menurut Al-Qur'anilustrasi orang berbuat baik (freepik.com/freepik)

Berbuat baik tergolong sebagai perilaku terpuji dan mulia. Ada banyak contoh dari perbuatan baik antara lain tidak menyakiti seseorang baik melalui lisan maupun tangan, meringankan beban orang lain dengan harta atau tenaga, berbakti kepada orang tua, selalu menyambung tali silaturahmi, dan masih banyak lagi. Bahkan perbuatan baik itu tidak hanya ditujukan kepada sesama manusia, tetapi juga kepada makhluk Allah lainnya, seperti memberi makan kepada hewan atau tidak menebang pohon sembarangan.

Orang-orang yang gemar melakukan kebaikan tidak hanya disukai oleh banyak orang, tetapi juga dicintai oleh Sang Pemilik Alam semesta, yaitu Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya surah Al-Baqarah ayat 195, yang artinya,

"Berinfaklah di jalan Allah, janganlah jerumuskan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuatbaiklah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik."

Orang-orang yang senang berbuat baik atau muhsinin, mereka senantiasa menjaga diri dari merugikan orang disekitarnya. Sebaliknya mereka selalu berusaha menjadi sosok yang bermanfaat untuk sesama tanpa pamrih dan hanya mengharap ridho Allah semata.

4. Orang yang adil

7 Golongan yang Mendapat Cinta dari Allah Menurut Al-Qur'anilustrasi berbuat adil (freepik.com/freepik)

Adil bisa didefinisikan sebagai sikap menempatkan sesuatu sesuai posisinya dan senantiasa berpihak pada yang haq. Orang-orang yang memiliki sifat adil tidak senang berlaku semaunya sendiri. Dalam menilai sesuatu mereka juga tidak condong sebelah.

Sifat adil biasanya dilambangkan dengan neraca timbangan. Hal ini mengandung makna bahwa keadilan akan membentuk keharmonisan, keseimbangan, dan kesamarataan dalam kehidupan. Orang-orang yang adil atau Al-Muqsithun memiliki keutamaan, yaitu mendapat cinta dari Allah Ta'ala. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur'an surah Al-Mumtahanah ayat 8, Allah Ta'ala berfirman yang artinya,

"Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil."

5. Orang yang bertaubat

7 Golongan yang Mendapat Cinta dari Allah Menurut Al-Qur'anilustrasi orang bertaubat (unsplash.com/Rachid Oucharia)

Setiap manusia tidak ada yang terbebas dari berbuat kesalahan atau dosa. Entah itu karena sengaja, tidak sengaja, maupun kurangnya ilmu agama. Bahkan dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam menerangkan bahwa setiap anak keturunan Adam sudah pasti melakukan dosa dan yang paling baik di antara mereka ialah yang segera kembali kepada Tuhannya.

Orang-orang yang bertaubat termasuk dalam kategori golongan yang dicintai oleh Allah Ta'ala. Pasalnya, mereka adalah orang-orang yang tidak berputus asa dari Rahmat-Nya. Selain itu, mereka tidak berlaku sombong karena mau mengakui kesalahan dan berupaya keras untuk meninggalkan dosa yang telah lalu. Maka Allah pun menyambut mereka dengan penuh cinta. Dalam Al-Qur'an kelompok tersebut dikenal dengan sebutan Mutawwabin, seperti yang termaktub dalam surah Al-Baqarah ayat 222, Allah Ta'ala berfirman yang artinya,

"...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri."

6. Orang yang sabar

7 Golongan yang Mendapat Cinta dari Allah Menurut Al-Qur'anilustrasi orang sabar (freepik.com/tirachardz)

Sabar menjadi kata yang mudah terucap oleh lisan, tetapi sukar untuk diimplementasikan. Kenapa begitu? Sebab sabar berarti bahwa seseorang harus mampu menahan diri dari segala hal yang tidak disukai atau sesuatu yang menyulut amarah. Sabar itu juga tidak mempunyai batas. Jika ada seseorang mengatakan bahwa kesabaran ada batasnya, maka sejatinya dia belum benar-benar bersabar. Oleh karena itu, tidaklah heran jika orang yang mampu bersabar akan mendapat ganjaran yang luar biasa. Sabar juga merupakan cabang dari iman.

Golongan orang-orang yang sabar disebut dengan Ash-Shobirun. Mereka menjadi kelompok yang mendapat cinta dari Allah Ta'ala. Hal ini seperti yang diterangkan dalam Al-Qur'an surah Ali-Imran ayat 146, Allah Ta'ala berfirman yang artinya,

"Betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(-nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat, dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah mencintai orang-orang yang sabar."

7. Orang yang bertawakal

7 Golongan yang Mendapat Cinta dari Allah Menurut Al-Qur'anilustrasi orang bertawakal (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kadang kala beberapa orang masih keliru mengenai konsep tawakal, yang mana menurut mereka tawakal itu berarti pasrah tanpa usaha apa-apa. Padahal tawakal itu artinya seseorang berserah diri kepada Allah setelah ia berusaha semaksimal yang ia bisa. Jadi, mereka tidak hanya berpangku tangan atau menyandarkan keberhasilan pada usahanya saja.

Orang yang bertawakal berada dalam naungan cinta dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya surah Ali-Imran ayat 159, Allah Ta'ala berfirman artinya,

"...Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal."

 

Sudah selayaknya bagi setiap hamba berusaha dengan sungguh-sungguh agar mendapat cinta dari Sang Pencipta. Hal tersebut bisa ditempuh dengan berbagai jalan sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Jangan sampai diri kita tergolong hamba yang dimurkai dan tidak diridhoi-Nya. Na'udzubillah

Baca Juga: Pesantren Darul Hikmah Hadirkan Ustaz Kondang di Malam Nuzulul Qur'an

Fajriyatun Najah Photo Community Writer Fajriyatun Najah

Penyuka aksara dan segala hal berbau sederhana

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya