Episentrum hadir untuk mengenalkan kota Medan lebih luas lewat musik hip hop. Hal ini tersampaikan lewat single populernya, "Ini Medan Bung". Lewat single ini, Episentrum menceritakan apapun tentang kota Medan dari karakteristik, lokasi terkenal, dan lainnya.
"Lagunya menceritakan tentang daerah di kota Medan kayak Padang Bulan, Simalingkar, dan lainnya. Kami juga masukkan karakteristik orang Medan, logat orang Medan, bagaimana kerasnya hidup dan cara bertahan hidupnya orang Medan, dan lainnya," ujar Mario.
Popularitas single "Ini Medan Bung" juga mengangkat nama Episentrum jadi salah satu grup musik hip hop ternama di Medan. Bahkan kini Episentrum juga memiliki pengikut sekitar 7000 orang di akun Facebook-nya. Menariknya, Mario punya pengalaman unik terkait popularitas lagu ini.
"Dulu pernah iseng main warnet dan rata-rata anak disitu mutarin lagu Ini Medan Bung. Berarti mereka gak tau ada penyanyinya di situ, " ceritanya.
Terlepas dari hal itu, Episentrum berhasil menyampaikan tujuan mulianya, ingin mengenalkan kota Medan lewat musik hip hop. "Kami ingin membawa kota Medan keluar," ujarnya. Bahkan Episentrum juga memasukkan berbagai instrumen musik tradisional dan salah satunya adalah sarunai.
"Di lagu 'Ini Medan Bung' kan kami angkat semua yang ada di Medan. Dari pakai alat musik Sarunai yang biasanya dipakai di upacara kematian, terus tempat ibadah dan sejarah di Medan, dan lainnya," ungkapnya.
Walaupun begitu, Episentrum tetap membawakan lagu bertema lain seperti cinta, kritik sosial, dan lainnya. Termasuk lagu "PSMS Sampai Mati" yang menceritakan kecintaannya terhadap grup sepakbola PSMS.
"Kalo yang 'PSMS Sampai Mati' itu ceritanya tentang PSMS yang jadi klub kebanggaan orang Medan dan suka PSMS dari kecil. Kami asli orang Medan dan buat karya untuk PSMS," ujarnya.