Gerai kecil di rumah Trisna mulai dilirik para pelancong. Mereka mulai berdatangan. Sambutan hangat menjadi ciri khas Trisna melayani tamunya. Horas, menjadi salam pembuka saat tamunya datang. “Keramhtamahan itu penting. Makanya selalu kita sambut pakai Horas. Orang melihat Batikta saat itu bukan karena ukuran gerainya yang sempit lagi,” ungkapnya.
Keunggulan lain dari Batikta adalah harga yang stabil. Seluruh produk di publikasikan lewat online. Beda hal dengan gerai di destinasi wisata yang harganya tergantung pandai tidaknya menawar.
Muncullah program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Danau Toba masuk menjadi salah satu dari 10 destinasi lainnya di Indonesia. Semangat Trisna makin membuncah. Apa lagi sejak Bandara Silangit beroperasi dan Danau Toba masuk menjadi destinasi superprioritas. Dia pun mulai mencari permodalan.
“Secara ekonomi kita masih kecil banget. Jadi waktu itu saya memberanikan diri meminjam modal dari bank. Pinjaman dananya itu mulai kecil kecil dulu. Mulai puluhan juta rupiah. Tapi itu rentang naiknya cepat,” ungkapnya.
Trisna mendapat dukungan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Trisna sudah menjadi nasabah sejak 2014. Usahanya pun berkembang di 2016. Dia memilih menetap di Balige. Pekerjaan sebagai konsultan bank di salah satu perusahaan di Jakarta bulat dia tinggalkan.
BRI mendukung Trisna dalam pengembangan produk Batikta hingga 2017. Termasuk untuk membangun lokasi Hutanta. Gerai baru Batikta dan Hutanta rampung pada 2018. Letaknya di jalan lintas Parapat-Balige. Tepat di depan Hotel Labersa.
Selama COVID-19, BRI juga sering melakukan pendampingan kepada Trisna. Hutanta Coffee juga direkomendasikan mengikuti kurasi UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021. Hutanta Coffee berhasil menjadi satu dari 500 UMKM terbaik di Indonesia yang masuk dalam UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2022, BRI telah berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sesuai dengan breakdown atau alokasi yang ditetapkan Pemerintah yakni sebesar Rp252,38 triliun kepada 6,5 juta debitur.
“Pada tahun 2023 ini, BRI akan terus berkomitmen untuk menyalurkan KUR sebagai upaya mendorong roda perekonomian grass root serta untuk mendukung penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. BRI telah mendapatkan alokasi penyaluran KUR tahun 2023 dari Pemerintah sebesar Rp270 triliun dan BRI optimis dapat mencapai target tersebut. Hal tersebut tak lepas dari kemampuan BRI dalam memproses dan mencairkan KUR dengan rata-rata Rp1 triliun per hari,” jelasnya lewat keterangan tertulis yang diterima IDN Times.
Terkait dengan KUR, Supari menjabarkan secara gamblang bahwa KUR adalah Kredit Usaha Rakyat, jadi KUR itu adalah Kredit, bukan bantuan atau hibah.
Sumber dana KUR, 100 persen dari dana bank. Suku bunga KUR Mikro 16 persen, dari beban bunga 16 persen tersebut, Pemerintah memberi subsidi 10 persen kepada rakyat sehingga beban bunga yang dibayar rakyat hanya 6 persen. Jadi, yang dibantu subsidi adalah rakyat, bukan bank.