Fatimah Zahra, Mahasiswi UIN Sumut Bawa 2 Gelar Juara dari Turki

Ciptakan platform yang konsen pada aksi iklim

Medan, IDN Times - Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU), Fatimah Zahra, memiliki pengalaman di bulan Maret yang menakjubkan. Dirinya berhasil menyabet prestasi bergengsi dan turut membawa harum nama kampus dan negara pada event berskala internasional.

Mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam ini berhasil meraih prestasi di Istanbul, Turki. Fatimah dan kelompoknya bersaing dengan 150 mahasiswa lain yang berasal dari lintas negara. Tak tanggung-tanggung, dirinya berhasil meraih dua penghargaan sekaligus.

Baca Juga: Curhat Mahasiswa yang Mobilnya Rusak Berat Akibat Bentrok di Unimed

1. Bawa gagasan aksi iklim di konferensi mahasiswa internasional

Fatimah Zahra, Mahasiswi UIN Sumut Bawa 2 Gelar Juara dari TurkiFatimah Zahra bersama rekan-rekannya berhasil menjadi juara di Turki (dok.Fatimah Zahra)

Event yang diikuti Fatimah bernama Istanbul Youth Summit, sebuah event kepemudaan yang diselenggarakan di Turki oleh Youth Break the Boundaries. Di sana, para peserta akan membahas isu-isu global yang terdiri dari 4 tema besar. Seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan aksi iklim. 

"Di sini kami dibagi beberapa kelompok, ada 14 kelompok. Di mana setiap kelompok harus memiliki satu project yang ditawarkan untuk mengatasi isu-isu global," ujar Fatimah.

Saat mendaftar, para peserta termasuk Fatimah diminta untuk membuat essay dengan tema yang menarik. Dirinya sendiri memenangkan seleksi tersebut dengan mengambil tema climate action yang berkaitan langsung dengan isu keberlanjutan lingkungan dan perubahan iklim. 

"Setelah berhasil membuat essay dan lolos seleksi, kami semua dikelompokkan dan diminta untuk merancang sebuah proyek. Di sini kami tetap memutuskan untuk mengangkat isu aksi ikim dengan riset yang sudah kami buat sebelumnya," kata perempuan berusia 22 tahun itu.

2. Bawa pulang 2 gelar juara dari Turki

Fatimah Zahra, Mahasiswi UIN Sumut Bawa 2 Gelar Juara dari TurkiFatimah Zahra, mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN SU yang berhasil bawa pulang 2 gelar juara (dok.Fatimah Zahra)

Fatimah dan teman-teman kelompoknya yang berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Mongolia itu menyanggupi tawaran yang harus bisa dieksekusi dengan komprehensif. Mereka merancang suatu proyek yang diberi nama Amerta Bhumi.

"Kami membuka mata bersama dan meriset tentang tantangan apa yang membuat dunia kita semakin buruk. Dari hasil riset yang sudah kami lakukan, setiap tahunnya lebih dari 2 miliar ton sampah kota memperburuk tantangan lingkungan. Diperkirakan 12,7 juta ton plastik masuk ke lautan kita setiap tahunnya yang menimbulkan ancaman besar bagi ekosistem, bahkan hanya 9 persen sampah plastik yang didaur ulang secara global. Hal ini tentu menimbulkan keterlibatan sangat penting untuk pelestarian lingkungan," kata Fatimah.

Berangkat dari hal itulah dirinya merancang suatu platform Amerta Bhumi yang berfokus pada aksi iklim. Fatimah mengatakan jika proyek yang mereka rancang, diambil dari bahasa Sansekerta.

"amerta" yakni "abadi" atau "kekal", yang mewakili berbagai nilai atau prinsip yang dianggap penting oleh masyarakat. Sementara "bhumi" berarti "kuat", yang mewakili sifat yang sama pentingnya bagi manusia.

Lewat platform ini, Fatimah berhasil mendapatkan 2 penghargaan sekaligus. Yang pertama juara 1 best projects dan yang kedua berhasil pula menjadi juara 1 MOS active group.

"Alhamdulillah senang banget dan bersyukur. Berkat Allah SWT., doa orang tua, doa para mentor, dan kerjasama. Kalau disuruh deskripsikan tentang perasaan saya, sangat sulit untuk dideskripsikan ini sangking senangnya," kata perempuan yang memiliki hobi berenang itu.

3. Ciptakan platform Amerta Bhumi yang memiliki visi menggabungkan strategi pengolahan limbah

Fatimah Zahra, Mahasiswi UIN Sumut Bawa 2 Gelar Juara dari TurkiFatimah Zahra dan teman-teman kelompoknya dari lintas negara kenalkan platform digital sebagai komunitas internasional peduli aksi iklim (dok.Fatimah Zahra)

Lewat platform digital Amerta Bhumi, Fatimah dan teman-temannya memiliki visi menggabungkan strategi pengolahan limbah untuk masa yang mendatang. Hal tersebut akan dieksekusi mereka lewat pemberdayaan masyarakat dengan menyalurkan wawasan terbaru terkait perubahan iklim dan kampanye zero waste ke seluruh negara. 

"Menciptakan kegiatan yang menarik dan berdampak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang cerdas dan menawarkan platform yang diandalkan dan praktis bagi para sukarelawan untuk berpartisipasi aktif dalam pelayanan masyarakat yang sesuai dengan fleksibilitas mereka," kata Fatimah.

Amerta Bhumi juga merupakan sebuah komunitas internasional yang memiliki fungsi sebagai platform dinamis. Strategi Fatimah dan rekan-rekannya selalu berorientasi terhadap pelestarian lingkungan. Baik itu lewat seminar, konten pendidikan, pelatihan, kegiatan hari bersih-bersih, kompetisi, kampanye #savebumi, dan lainnya.

Amerta Bhumi sekaligus menjadi strategi mereka untuk memecahkan solusi tentang permasalahan yang ada yang telah mereka riset sebelumnya. Di platform ini Fatimah dan kelompoknya memberikan edukasi tentang climate change beserta solusinya, serta mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam aksi iklim yang ditawarkan.

"Besar harapan saya dan rekan-rekan lainnya, bahwa dengan project ini masyarakat khususnya kaum muda kembali sadar bahwa betapa pentingnya isu iklim ini. Mungkin terlihat sepele, tapi berdampak besar bagi kehidupan kita dan nasib anak cucu ke depan," pungkasnya.

Baca Juga: Bentrok Mahasiswa Pecah di Unimed, Fasilitas hingga Kendaraan Rusak

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya