Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi menuang kopi (freepik.com/rawpixel.com)

Siapa sih yang gak suka ngopi? Apalagi buat kamu yang sering lembur atau butuh energi tambahan, secangkir kopi atau teh menjadi penyelamat. Tapi, di balik kenikmatan latte atau kopi hitam yang kamu seruput setiap pagi, ada fakta penting yang perlu kamu tahu soal kafein. Yup, kafein memang dikenal bikin melek dan semangat, tapi tahukah kamu kalau mengonsumsinya secara berlebihan bisa berdampak pada stabilitas gula darah?

Gula darah yang stabil itu penting banget, lho, untuk menjaga tubuh tetap bertenaga dan sehat. Kalau kadar gula darah sering naik turun gara-gara kebanyakan kafein, bisa-bisa kamu merasa gampang lelah, cranky, atau bahkan mengalami masalah kesehatan jangka panjang.

Nah, supaya kamu lebih paham, yuk kita bahas lima dampak konsumsi kafein berlebih pada gula darah dengan santai tapi serius. Siap? Let’s dive in!

1. Kafein bisa mengurangi sensitivitas insulin

Ilustrasi wanita menuang kopi (freepik.com/master1305)

Kafein yang kamu nikmati di pagi hari ternyata bisa mengganggu kerja hormon insulin, lho. Insulin adalah hormon penting yang bertugas mengontrol kadar gula darah dengan membantu glukosa masuk ke dalam sel. Kalau sensitivitas insulin menurun, sel-sel tubuh jadi kurang responsif terhadap insulin, sehingga glukosa menumpuk di dalam darah.

Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa konsumsi kafein dalam dosis tinggi dapat menyebabkan penurunan sensitivitas insulin hingga 15 persen. Hal ini bisa memicu kadar gula darah meningkat lebih tinggi dari yang seharusnya, terutama setelah makan. Kalau dibiarkan terus-menerus, kondisi ini bisa jadi pintu gerbang menuju prediabetes atau bahkan diabetes tipe 2. Jadi, meskipun kamu suka kopi, jangan lupa untuk membatasinya, ya!

2. Lonjakan gula darah mendadak setelah minum kafein

Ilustrasi mengecek gula darah (freepik.com/freepik)

Pernah gak merasa tubuhmu tiba-tiba "panas" dan energik setelah ngopi, tapi kemudian lemas beberapa jam kemudian? Ini terjadi karena kafein dapat memicu pelepasan hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol. Hormon-hormon ini memberi sinyal tubuh untuk melepaskan glukosa ekstra ke dalam aliran darah agar kamu punya energi tambahan.

Namun, lonjakan gula darah ini sifatnya sementara dan gak sehat kalau terjadi terus-menerus. Ketika gula darah melonjak, tubuh akan berusaha menurunkannya dengan memproduksi insulin dalam jumlah besar. Hasilnya? Gula darahmu bisa turun drastis setelah beberapa jam, yang bikin kamu merasa lelah dan lapar lagi. Siklus ini gak hanya bikin mood berantakan, tapi juga berpotensi merusak stabilitas gula darah jangka panjang.

3. Memengaruhi kualitas tidur dan mengacaukan gula darah malam hari

Ilustrasi wanita mengalami insomnia (pexels.com/cottonbro studio)

Siapa yang suka ngopi malam-malam? Hati-hati, kebiasaan ini bisa merusak ritme tidurmu! Kafein adalah stimulan yang bisa bertahan di tubuh hingga 6-8 jam. Kalau kamu minum kopi sore atau malam hari, besar kemungkinan kualitas tidurmu akan terganggu.

Kurang tidur ternyata punya efek langsung pada gula darah. Studi menunjukkan bahwa tidur yang kurang atau tidak nyenyak dapat mengganggu regulasi hormon insulin, yang berujung pada kenaikan kadar gula darah saat malam hari. Jadi, kalau kamu merasa gampang lapar tengah malam atau bangun pagi dengan tubuh yang lemas, mungkin ini saatnya mengurangi kafein di jam-jam tertentu.

4. Bikin tubuh kurang efisien mengelola karbohidrat

Ilustrasi wanita melamun di meja makan (freepik.com/freepik)

Kafein juga memengaruhi cara tubuh mengelola karbohidrat. Ketika kamu mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat setelah minum kopi, tubuhmu mungkin akan kesulitan mengolah glukosa dari makanan tersebut. Ini karena kafein dapat menghambat penyerapan glukosa di otot dan organ lain yang membutuhkan energi.

Kondisi ini membuat kadar gula darahmu tetap tinggi lebih lama. Kalau sering terjadi, efeknya bukan cuma rasa lemas, tapi juga meningkatkan risiko resistensi insulin. Maka dari itu, penting untuk mengontrol asupan kafein, terutama kalau kamu sedang makan makanan yang kaya karbohidrat seperti nasi atau roti.

5. Bisa memperburuk kondisi diabetes yang sudah ada

Ilustrasi orang tua mengecek gula darah (freepik.com/Lifestylememory)

Buat kamu yang sudah didiagnosis dengan diabetes atau prediabetes, konsumsi kafein berlebih bisa jadi tantangan tersendiri. Dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Caffeine Research, kafein ditemukan dapat meningkatkan kadar gula darah puasa pada penderita diabetes tipe 2.

Ini terjadi karena kafein merangsang produksi hormon kortisol, yang dikenal dapat meningkatkan kadar gula darah. Efek ini lebih signifikan pada orang yang tubuhnya sudah mengalami gangguan dalam mengatur gula darah. Jadi, kalau kamu punya riwayat diabetes, bijaklah dalam mengonsumsi kopi, teh, atau minuman berkafein lainnya. Konsultasikan juga dengan dokter untuk asupan kafein yang aman buatmu.

Meskipun kafein punya banyak manfaat, seperti meningkatkan fokus dan energi, konsumsi berlebih bisa berdampak buruk pada stabilitas gula darah. Penting untuk mendengarkan tubuhmu dan membatasi jumlah kafein yang masuk setiap hari. Ingat, kunci hidup sehat adalah keseimbangan, termasuk dalam menikmati secangkir kopi favoritmu.

Selalu utamakan kesehatan, ya, karena tubuhmu adalah investasi jangka panjang. Mulai sekarang, yuk, bijak memilih jumlah dan waktu yang tepat untuk menikmati minuman berkafein! Sehat itu gak harus ribet, kok.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team