Medan, IDN Times - Tepat pukul 12.00 WIB di hari Sabtu (10/6/2023), ketika IDN Times tiba di rumah Aipda Wahyu Mulyawan, seorang polisi Bhayangkara Pembina Kamtibmas (Bhabinkamtibmas) yang bertugas di Kelurahan Labuhan Deli, Medan. Rumah bercat kuning itu terlihat sunyi. Seorang anak memanggilnya ke dalam rumah.
Tak lama Wahyu keluar. Kami sudah berjanji untuk berbincang tentang perkembangan aktivitasnya di tengah masyarakat sekarang, karena Wahyu yang pernah dikenal sebagai “Polisi Sayur” ini, memang dikenal cukup aktif sebagai seorang Bhabinkamtibmas.
“Kita ngobrol di pos siskamling saja ya, enak, banyak anginnya,” kata Wahyu tertawa.
Kami sepakat. Beriringan dengan sepeda motor, kami menuju pos siskamling yang berjarak lebih kurang 300 meter dari rumahnya.
Pos siskamling ini bernama Pos Siskamling Jembatan Gantung Lingkungan XI Labuhan Deli, Medan Marelan. Lokasinya berada di pinggir Jalan Yong Panah Hijau, bersisian dengan jembatan gantung Sungai Deli. Satu hari sebelumnya, Jumat (9/6/2023) Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Josua Tampubolon baru saja meresmikannya.
Bentuk pos siskamling ini menyerupai bangunan Melayu. Ornamen lebah bergantung berwarna kuning menjurai mengelilingi bagian atap. Di sebelahnya, kursi-kursi tempat duduk bersantai dengan atap jaring hitam untuk menahan panas matahari.
Terlihat orang-orang dengan seragam Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) duduk menikmati makan siang. Sebagian lesehan di bawah pohon mahoni, sambil menikmati angin yang berhembus. Sekitar lima orang anak bermain-main di pinggiran sungai. Ketika kami tiba di pos kamling, semua menyambut hangat.
“Selama satu bulan ini kami dirikan pos siskamling ini, orang-orang mulai suka datang ke sini, cari angin, duduk-duduk, sambil menikmati suasana sungai yang sudah bersih,” kata Wahyu.
Aliran Sungai Deli di sebelah posko memang tampak sudah mulai bersih, tak seperti biasanya yang mencemari sampah. Berhari-hari dia mengajak warga untuk membersihkan sungai dan lingkungan sekitar pos. Wahyu bercerita, dasar dibentuknya pos siskamling ini untuk menciptakan suasana sehat bagi anak-anak muda yang kini mulai banyak melakukan hal negatif.
“Dulu banyak anak-anak muda suka ngumpul ngelem, membegal di sekitar sini. Kita buat gimana tempat ngumpul ini jadi pos siskamling, supaya mereka ada rasa segan untuk beraksi disini, “ ucap Wahyu.
Mendorong pelaksanaan siskamling merupakan salah satu tugas seorang Bhabinkabtimas, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 26 ayat 4 Perkap No. 3 Tahun 2015, tentang Fungsi Bhabinkamtibmas, yaitu mendorong pelaksanaan siskamling dalam pengamanan lingkungan dan kegiatan masyarakat. Wahyu berusaha untuk menjalankan fungsinya tersebut. Dia melibatkan seluruh elemen masyarakat, seperti LPM, Karang Taruna, jamaah masjid, pihak Lingkungan, Kelurahan dan Kecamatan, untuk kembali mengaktifkan pos siskamling dan mendirikan Pos Siskamling Jembatan Gantung.
Niatnya, pos siskamling yang berada di sisi sungai ini bisa menjadi tempat rekreasi masyarakat. “Orang bisa pesan kopi, lari sore karena ini panjang tanahnya bisa sampai 50 meter dan tempat anak-anak bermain dan membaca. Kita rencana mau buat taman baca juga disini supaya anak-anak yang bermain bisa nambah pengetahuan,” ungkap Wahyu.
Rina, seorang Sarjana Sastra dari Labuhan Deli yang juga hadir di Pos Siskamling, diminta Wahyu untuk mengajak anak-anak membaca cerita, jika taman baca sudah jadi.
“Nanti kita ajak anak-anak buat story telling, baca buku terus bercerita,” kata Rina bersemangat.
Keberadaan Pos Siskamling selama dua bulan ini memang memberikan nuansa baru bagi masyarakat. “Ada yang tinggal disini sudah beberapa tahun, ia terkenang karena sekarang ada anak yang mau mandi sungai, karena sungai mulai bersih. Sudah dua bulan membenahi untuk membersihkan sungai. Sebelumnya ini aliran sampah,” lanjut Wahyu.
Perubahan yang terjadi selama dua bulan di lingkungan XI Labuhan Deli memberikan semangat bagi Ketua LPM Labuhan Deli Asmuni Amri, pemuda Karang Taruna Labuhan Deli Abdul Rahman dan Kepala Lingkungan XI Herman, yang ikut duduk di Pos Siskamling Jembatan Gantung siang hingga sore itu.
“Senang melihat orang-orang sekarang mulai mau datang ke Pos Siskamling. Memang kami belum membuat jadwal jaga piket ke masyarakat, karena Pak Wahyu bilang, supaya orang mau datang, jangan kita kasih beban dulu. Jadi sementara kita menggaji orang yang menjaga Pos. Dananya dari masyarakat dan dibantu Pak Wahyu,” kata Asmuni Amri.
“Ya Alhamdulillah, Gudang Sayur Kamtibmas terus berkembang, jadi hasil dari Gudang Sayur inilah yang saya gunakan untuk mengaktifkan Pos Siskamling ini.