Cerita Fariz Hasibuan, Cita-cita Terwujud Jadi Pemadam Kebakaran

Medan, IDN Times -Jika ditanya cita-cita anak-anak sejak kecil, jawaban-jawaban yang biasa kita dengar biasanya adalah seputar dokter, polisi, tentara hingga pemain sepak bola. Namun tak demikian dengan Fariz Hasibuan. Sejak kecil dia berkeinginan bisa menjadi seorang petugas pemadam kebakaran atau biasa disingkat damkar.
Sejak 2015, cita-cita Fariz itu jadi kenyataan. Dia menjadi salah seorang petugas pemadam kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan Kota Medan.
Sederhana alasan Fariz saat ditanya soal cita-citanya yang penuh risiko itu. Sejak kecil dia melihat para petugas damkar menolong orang lain memadamkan api. Hal itu menginspirasinya melakukan hal serupa.
“Bahkan saya tidak mengenal orang tersebut, dengan jerih payah semampu mereka menolong sesama, berhubung saya juga sangat suka melakukan hal-hal yang menyangkut sosial. Walaupun beresiko tinggi, saya hanya menganggap resiko adalah tantangan untuk belajar menjadi pengalaman, dan semua tugas di damkar saya lakukan dengan ikhlas dan hanya berharap ridho Allah Swt,” ucap Fariz mengawali ceritanya kepada IDN Times.
1. Bertugas 8 tahun, Fariz masih berstatus honorer

Delapan tahun sudah Fariz menekuni profesi ini. Berbagai aksi penyelamatan sudah dilakukannya.
Dalam keseharian Fariz secara garis besar ada tiga tugas yang dilakukannya. Yakni pencegahan, pemadaman dan penyelamatan.
Di luar dari tugas pemadaman, Fariz mengatakan bahwa ada tugas penyelamatan non kebakaran. Contohnya, evakuasi hewan buas, penyelamatan orang terjebak seperti pemotongan cincin, maupun keluhan-keluhan yang lain bisa dibantu dalam sifat pertolongan.
2. Momen tak terlupakan saat jadi damkar

Fariz menceritakan selama bertugas menjadi petugas damkar, ada 1 momen yang tidak dapat dilupakannya untuk menyelamatkan orang terjebak di dalam lokasi kebakaran.
“Saat itu, kondisi korban tidak bisa berjalan karena luka bakar di bagian kakinya, saya dan rekan-rekan berupaya menembus kobaran api agar bisa menyelamatkan korban tersebut. Kalau kenangan sedih yang saya pernah rasakan setiap adanya korban jiwa di lokasi kebakaran,” kata Fariz.
3. Jumlah pemadam kebakaran di Medan baik honorer maupun ASN 300-an orang

Fariz saat ini menjabat Wakil Komandan Regu 1 Mako 0.0. Meskipun masih berstatus honorer selama 8 tahun bertugas, Fariz tak mengeluh soal pendapatannya.
“Alhamdulillah cukup, untuk hal penunggakan tidak sih saya rasa. paling sedikit saat awal tahun ya kan biasa awal tahun kita sama-sama tahu apalagi sesama honorer,” jelas Fariz.
Saat ini di Kota Medan, petugas di Dinas Pemadam Kebakaran Penyelamatan Kota Medan berjumlah 309 orang. Terdiri dari 149 orang berstatus ASN dan 160 orang berstatus honorer.
Fariz mengatakan saat ini pelatihan terhadap personel terus dilakukan. Baik sifatnya intern maupun pelatihan yang melibatkan instruktur damkar dari Pusat. "Saat tidak terjadi kebakaran, waktu saat siaga, tetap kami manfaatkan dengan baik untuk melakukan pelatihan pelatihan,” jelas Fariz.
Untuk seluruh masyarakat, Fariz juga mengimbau tetap waspada dan tetap melakukan upaya pencegahan di rumah dan tempat-tempat publik.
“Jika ada bahaya kebakaran maupun butuh penyelamatan kami siap membantu 24jam, bisa menghubungi ke no. 061113/08116566113,” tutupnya.