Cerita Fakhira, Anak Wagub Ijeck Soal Kuliah Jurusan Politik di UK

Fakhira menyebutkan keputusannya mengambil studi di Inggris tidak terlepas dari dukungan kedua orang tuanya. Tapi apasih yang membuat Fakhira tertarik kuliah di luar negeri? "Dari dulu sebenarnya memang udah pengin sekolah di luar negeri, karena pengin mandiri dan pengin ngerasain hidup sendiri itu gimana," tuturnya.

Fakhira bercerita, alasannya memilih UK dikarenakan ia pernah melakukan program exchange sewaktu duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). "Sewaktu aku SMA, aku pernah ikut program exchange ke United Kingdom, jadi ngerasain gimana hidup di sini dan aku suka," tuturnya.

"Personal preference juga sih, aku memang lebih suka United Kingdom dibanding United States," sambung perempuan yang pernah mendapat medali emas dalam social studies World Scholars Cup di Manila, Filipina pada Agustus 2019 lalu. 

Lebih lanjut, ia menceritakan proses yang dilaluinya dalam pemilihan kampus di luar negeri. "Honestly I was pretty clueless, tapi syukurnya ada agen yang membantu aku mencari kuliah yang bagus, untuk jurusan yang aku minati," ujarnya.

Sama seperti calon mahasiswa umumnya, ia juga merasakan ditolak beberapa kampus di luar negeri. "Sebelum aku keterima di kampus sini, aku ditolak beberapa kampus lainnya, tapi aku sangat amat lega waktu dapat email keterima," kenangnya seraya tertawa.

Meskipun ditolak di beberapa kampus, Fakhira mengatakan ia merasa beruntung karena adanya dukungan kedua orangtua. "Udah sempet down sih, tapi orang tua aku bilang jangan patah semangat dulu. Alhamdulillah, beberapa minggu setelah ditolak, aku diterima di kampus yang lain," ucap anak ketiga Wakil Gubernur Sumatra Utara itu.

Dari proses yang dilalui Fakhira, tidak jarang pula dirinya mendapatkan sejumlah pertanyaan dari teman sebaya, terkait kiat menembus kursi mahasiswa di Inggris.

Untuk itu, ia berpesan sebelum memutuskan kuliah di luar negeri harus research lebih banyak. Katanya, berdasarkan pengalamannya, jika memungkin bisa menggunakan bantuan agent.

"Aku sering ditanya kawan-kawan gimana cara daftar di luar, yang paling penting itu research. Cari tau ketentuan-ketentuan yang diperlukan untuk masuk, contoh nilai minimum, nilai IELTS, apakah perlu menulis essay," ungkapnya.

Beberapa tahun lalu, IDN Times berkesempatan melakukan wawancara secara langsung dengan Fakhira. Ia menyebutkan, dirinya tertarik dengan dunia politik. 

Namun saat IDN Times menanyakan kembali terkait rencana Fakhira terjun ke politik setelah menyelesaikan studinya. Ia menjawab bahwa dirinya tidak tahu apa yang terjadi ke depannya. "Waduh sepertinya kalau itu, tengok nanti ya, yang terbaik saja, I mean we never know what the future holds juga," ujarnya tertawa.