3 Cara Tetap Sehat Saat Idul Adha meski Punya Kolesterol Tinggi

Idul Adha memang jadi momen yang ditunggu-tunggu. Selain penuh makna spiritual, suasana kebersamaan dan aroma sate dari ujung jalan sampai dapur rumah selalu bikin hati hangat. Tapi, buat sebagian orang khususnya yang punya kolesterol tinggi momen ini juga bisa jadi penuh kekhawatiran.
Setiap tahun, pertanyaannya itu-itu lagi: "Boleh gak sih makan daging kambing?", "Kalau cuma dua tusuk sate, aman gak ya?" Rasanya pengin ikut nikmatin semua hidangan khas kurban, tapi badan juga gak bisa diajak kompromi. Ujung-ujungnya, jadi serba salah mau makan takut, gak makan kok nyesek.
Padahal, kamu tetap bisa menikmati sajian khas Idul Adha tanpa harus merasa bersalah atau takut kambuh. Kuncinya bukan pantang total, tapi tahu cara pintar buat menyesuaikan gaya makanmu. Gak perlu jadi ahli gizi dulu buat mulai lebih bijak di hari raya.
Nah, agar kamu bisa tetap enjoy merayakan Idul Adha, ini dia 3 cara yang bisa kamu terapkan tanpa harus mengorbankan cita rasa ataupun lari dari kehangatan kegiatan.
1. Pilih Bagian Daging yang Lebih "Aman"

Gak semua bagian daging kurban itu punya dampak yang sama ke tubuhmu. Beberapa potongan, seperti bagian yang banyak lemak atau jeroan, bisa langsung bikin kolesterol naik kalau dikonsumsi berlebihan. Di sisi lain, ada bagian daging yang lebih bersih, rendah lemak, dan tetap enak dimakan.
Misalnya, kamu bisa pilih bagian has dalam, sengkel, atau daging bagian paha yang lebih minim lemak. Potongan-potongan ini lebih aman buat dikonsumsi dan tetap bisa diolah jadi hidangan lezat. Gak harus selalu kambing juga, kalau kamu dapat daging sapi, pilih bagian sandung lamur yang lebih lean juga bisa jadi opsi.
Selain itu, biasakan untuk memisahkan lemak yang terlihat jelas sebelum dimasak. Lemak putih yang menempel itu biasanya jadi sumber kolesterol jahat kalau dikonsumsi terus-menerus. Makin bersih potongan dagingmu, makin tenang juga tubuhmu setelah makan.
Tips tambahan: kalau kamu dapat jatah daging kurban, jangan sungkan buat minta bagian yang kamu butuhkan. Bilang aja kamu lagi jaga pola makan biasanya orang juga ngerti kok, bahkan bisa jadi bantu milihin!
2. Cara Masak Itu Kunci

Banyak orang lupa bahwa cara masak bisa mengubah makanan sehat jadi sumber kolesterol. Daging yang awalnya rendah lemak bisa jadi penuh risiko kalau dimasak dengan banyak minyak, santan, atau digoreng berulang kali. Di momen Idul Adha, godaan ini memang ga akan terhindari.
Tapi kamu bisa tetap nikmatin masakan daging dengan teknik yang lebih sehat. Coba rebus daging untuk dijadikan sup bening, atau olah jadi tongseng tanpa santan. Kamu juga bisa coba memanggang daging dengan sedikit bumbu rempah dan minyak zaitun selain sehat, aroma smokey-nya juga nambah selera!
Kalau pengin makan sate, kamu bisa tetap bikin sendiri versi sehatnya. Gunakan potongan daging tanpa lemak, bakar dengan bara api secukupnya, dan ganti saus kacang dengan sambal tomat, sambal bawang, atau bahkan perasan jeruk nipis dan garam sedikit. Tetap gurih dan segar, tapi gak bikin kolesterol naik drastis.
Intinya, bukan cuma soal “boleh atau gak boleh makan daging”, tapi bagaimana kamu mengolahnya. Dengan teknik masak yang lebih bersih dan minim lemak tambahan, kamu bisa tetap ikutan makan enak tanpa perlu was-was setelahnya.
3. Jangan Lupakan Sayur dan Air Putih

Saat Idul Adha biasanya kita bakal fokus ke daging, daging, dan daging. Padahal, tubuh juga butuh serat dan cairan buat bantu proses pencernaan dan menjaga kadar kolesterol tetap stabil. Kalau kamu cuma makan daging doang tanpa penyeimbang, ya wajar aja kalau badan langsung "tantrum" setelahnya.
Sayuran hijau, seperti bayam, brokoli, atau daun singkong rebus bisa bantu banget dalam menurunkan kadar kolesterol. Serat dari sayur membantu menyerap kolesterol jahat dan mempercepat pembuangannya lewat sistem pencernaan. Jadi, saat kamu makan sate atau gulai, pastikan ada satu porsi sayur di sampingnya.
Selain itu, buah-buahan segar juga penting banget. Buah seperti apel, jeruk, atau pepaya bisa bantu proses metabolisme dan mencegah sembelit akibat konsumsi protein hewani yang berlebihan. Gak harus mahal atau fancy yang penting rutin dan cukup.
Dan jangan lupa: air putih itu underrated tapi powerful. Minum cukup air bantu tubuhmu mencerna makanan lebih baik, menstabilkan tekanan darah, dan bikin kamu gak salah ngira haus sebagai rasa lapar. Minum air yang cukup bisa jadi penyeimbang terbaik di hari raya penuh hidangan berat.
Kamu gak perlu jadi ekstrem gak harus total pantang, tapi juga gak boleh kalap. Dengan memilih bagian daging yang tepat, mengolahnya dengan cara sehat, dan tetap ingat buat konsumsi serat dan air, kamu udah langkah lebih maju buat jaga kesehatan jangka panjang.
Kolesterol tinggi bukan berarti hidup penuh pantangan. Justru ini kesempatan buat belajar mencintai tubuhmu lebih baik, sambil tetap ikut merayakan hari besar dengan orang-orang tercinta. Nikmatin secukupnya, nikmatin dengan bijak. Kalau kamu punya trik lain buat tetap sehat selama Idul Adha, yuk share juga! Siapa tahu bisa bantu teman-teman yang lain merayakan dengan lebih tenang.