Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hubungan seks (freepik.com/freepik)

Medan, IDN Times - Masalah pendidikan seksual di Indonesia dianggap masih kontroversi. Bahkan, banyak orangtua yang enggan memberitahukan pada anak, padahal anak sudah sangat terpapar dengan masalah-masalah pornografi sehingga segalanya menjadi sangat terlambat ketika orangtua ingin mengajarkannya.

Di Kota Medan, salah satu Psikolog Irna Minauli menyoroti edukasi seksual dalam pendidikan seks. Topik yang disampaikan bukan sekedar masalah anatomi saja. Namun, mencakup kebersihan, hubungan (dengan lawan jenis dan sejenis yang juga patut diwaspadai saat ini), persetujuan dan keamanan. Dalam konteks agama Islam khususnya, perlu ditambahkan nilai-nilai agama yang mencakup pentingnya menjaga kesopanan dan kesucian dalam hubungan.

"Dengan semakin terpengaruhnya budaya Valentine’s Day pada beberapa remaja, maka pendekatan budaya dan agama sangat mempengaruhi perilaku mereka. Misalnya ajakan beberapa mesjid untuk berzikir karena bersamaan dengan malam nisfu Sya’ban merupakan hal yang dapat mencegah mereka dari perbuatan yang melanggar ajaran agama," jelasnya pada IDN Times, pada Senin (17/2/2025).

Selain itu juga, edukasi seks sangat berdampak dan menjadi bahan pembahasan kepada remaja terkait edukasi seksual.

1. Remaja perlu diajarkan dampak kesehatan akibat dari pergaulan bebas yang dilakukan

ilustrasi pekerja seks (pexels.com/cottonbro studio)

Lanjut Irna, remaja perlu diajarkan bagaimana dampak kesehatan akibat dari pergaulan bebas yang mereka lakukan.

"Banyak penelitian yang menunjukkan adanya korelasi antara pendidikan seks dengan terjangkitnya penyakit menular serta kehamilan yang tidak dikehendaki,"  kata Irna.

2. Faktanya remaja yang tidak dapat pendidikan seks jadi rentan terpapar seks

Editorial Team

Tonton lebih seru di