ilustrasi obesitas (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)
Banyak orang tidak menyadari bahwa pengalaman masa kecil dapat memengaruhi pola makan mereka di masa depan. Misalnya, beberapa anak yang pernah dipermalukan karena berat badan mereka atau dipaksa mengikuti diet sejak kecil cenderung mengalami hubungan yang tidak sehat dengan makanan saat dewasa. Salah satu contoh yang sering terjadi adalah praktik menimbang berat badan siswa di depan kelas, yang bisa membuat anak merasa malu dan trauma.
Pengalaman semacam ini dapat menyebabkan kecemasan yang berlangsung lama terhadap makanan dan berat badan. Banyak orang yang mengalami hal ini tumbuh dengan pola pikir bahwa makanan adalah musuh, bukan sumber energi. Akibatnya, mereka bisa mengalami gangguan makan seperti binge eating disorder (BED) atau anoreksia tanpa menyadari akar masalahnya.
Diet bisa menjadi metode yang bermanfaat jika dilakukan dengan benar, tetapi juga bisa berbahaya jika dilakukan secara ekstrem atau tanpa pemahaman yang cukup. Media sosial, tekanan sosial, dan pengalaman negatif di masa kecil dapat memperparah risiko gangguan makan.
Penting bagi kita untuk memahami bahwa kesehatan tidak hanya tentang angka di timbangan, tetapi juga tentang kesejahteraan fisik dan mental secara keseluruhan. Jika kamu atau orang di sekitarmu menunjukkan tanda-tanda gangguan makan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari tenaga profesional.
Membangun hubungan yang sehat dengan makanan dan tubuh adalah langkah penting untuk menjalani hidup yang lebih seimbang dan bahagia.