Banda Aceh, IDN Times - Keubitbit Band, kelompok World Jazz asal Aceh diundang untuk memeriahkan International Festival The Triumph of Jazz 2023 yang digelar di sejumlah kota di Rusia.
“Akan berangkat menuju Moskow memenuhi undangan panitia 23rd International Festival The Triumph of Jazz,” kata Safrullah, salah seorang pentolan Keubitbit Band, saat dikonfirmasi IDN Times, pada Minggu (5/3/2023).
Rombongan Keubitbit dikatakan Safrullah, bakal berangkat pada 6 Maret 2023, via Singapura. Selama di Rusia, Keubitbit dikatakan Aloel, bakal tampil di dua kota, yakni Kota Sochi dan Kota Moskow.
“Belum -berangkat-. Insyaallah Senin,” kata pria yang akrab disapa Aloel itu.
Di Sochi, Keubitbit rencananya bakal tampil dalam acara Sirius Jazz Days 2023 di Sirius Park of Science and Art, pada Rabu, 8 Maret 2023.
Sementara di Moskow, Keubitbit tampil dalam program 23rd International Festival The Triumph of Jazz yang didirikan oleh saksofonis kenamaan, Igor Butman di Gedung Moskow International House of Music (Dom Muzyki), pada Jumat, 10 Maret 2023.
Selain konser, Keubitbit rencananya memberikan workshop di Institute of Asia and Africa (ISAA) Moskow State Universty di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow serta di The Moskow State Tchaikovsky Conservatory pada tanggal 11 dan 13 Maret 2023.
Keubitbit merupakan grup band yang mengangkat musik etnik asal Aceh dan dipadukan dengan unsur modern. Band ini dibentuk pada 2014 dengan membawa instrumen khas seperti rapai’, gendrang, seurunee kalee.
Grup yang pernah meraih penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2020 untuk Kategori World Music ini juga diisi para personel berpengalaman tampil di panggung internasional mancanegara, seperti di Belanda, Turki, Jepang, Uzbekistan, dan Inggris.
Adapun para personelnya, yakni Safrullah sebagai electric bass sekaligus lead vocal; Indra Fahmi Hakim di drum; Indra Maulana sebagai penabuh rapai dan gendrang; Fahmil Arabi membantu backing vocal; Trio Ananda Bagus Prakoso di saxophone sekaligus peniup seurunee kalee; serta Syaifil Faurizal sebagai acoustic guitar.
Keubitbit telah menyiapkan delapan hingga 10 lagu andalan mereka untuk dinyanyikan. Seperti, Meuseunoeh, Peumulia Jamee, Malahayati, dan beberapa lagu lainnya, termasuk Tanam Biji karya musisi Aceh tak lain ayah kandung Aloel yakni Rafli Kande.
Tidak hanya itu, di Negara Beruang Merah itu, Aloel cum suis (CS) juga bakal membawa lagu ‘Malahayati’. Tembang yang bercerita tentang seorang laksamana perempuan dari Aceh.
“Malahayati juga sudah pasti sebab kita mau memperkenalkan laksamana perempuan pertama di dunia berasal dari Aceh,” ucap Aloel.
Keberangkatan Keubitbit disampaikan, diniatkan sebagai bagian dari diplomasi kebudayaan dengan tujuan perdamaian dan persaudaraan serta memperkenalkan potensi anak muda Indonesia, khususnya Aceh lewat musik tradisi yang dikembangkan dengan kreativitas.
"Pokoknya inti dari keberangkatan kali ini memang visinya adalah ingin memperkenalkan bagaimana karakter Aceh yang sesungguhnya supaya orang ingin menyempatkan waktu datang ke Aceh dengan syair-syair yang akan kita suguhkan nantinya," ucap Aloel.