Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gala Premiere secara eksklusif di CGV Focal Point Medan (Dok. Istimewa)

Medan, IDN Times - Industri film Indonesia kembali diramaikan dengan kehadiran sebuah film yang mengangkat kisah budaya Tionghoa Medan, My Little Peng You.  Film ini telah melaksanakan Gala Premiere secara eksklusif di CGV Focal Point Medan, Jumat (31/1/2025).

Film ini jadi karya pertama berbahasa Hokkien Medan setelah lebih dari 10 tahun, yang bukan sekadar film.

1. Film yang mengusung nilai persahabatan, keluarga, dan ketahanan hidup

Gala Premiere secara eksklusif di CGV Focal Point Medan (Dok. Istimewa)

Lewat film ini memaknai tentang sebuah perayaan akan harmoni dalam keberagaman dan bukti nyata bahwa, budaya adalah jiwa dariidentitas sebuah bangsa sebagai karya film pertama berbahasa Hokkien Medan setelah lebih dari 10 tahun, mempersembahkan pengalaman sinematik yang penuh makna dan menyentuh hati.

Sebagai film yang mengusung nilai persahabatan, keluarga, dan ketahanan hidup, film ini dengan indah menyajikan kisahkeluarga sederhana di Medan yang berjuang di tengah keterbatasan.

2. Karakter A Liang menjadi pusat cerita dengan spektrum autisme

Gala Premiere secara eksklusif di CGV Focal Point Medan (Dok. Istimewa)

A Liang, seorang anak dengan spektrum autisme, menjadi pusat cerita yang menyentuh hati. Melalui karakter ini, film memperlihatkan betapa cinta, kesabaran, dan keberanian dapat mengatasi tantangan, sekaligus memperlihatkan pentingnya inklusivitas di tengah masyarakat.

Tidak hanya itu, perjalanan Adi dan Ko Taslim, serta perjuangan Ci Mei Hua, mencerminkan nilai-nilai ketekunan, tanggungjawab, dan solidaritas yang melekat dalam budaya Tionghoa Hokkien Medan.

My Little Peng You menceritakan perjalanan emosional seorang anak autis bernama A Liang, seorang remaja jalanan bernama Adi, dan seorang wanita pekerja keras bernama Ci Mei Hua. Disutradarai oleh Immanuel Prasetya Gintings, dan diproduksi oleh Yayasan Sinema Manuproject Production Indonesia.

Film ini menghadirkan kisah yang kaya akan unsur budaya Tionghoa Medan, dengan visual yang autentik dan mendalam.

Dengan latar kehidupan yang begitudekat dengan keseharian masyarakat Medan seperti kios koran, kilang padi, vihara kecil, dan jalanan kota film ini menonjolkan kekayaan tradisi yang menjadi bagian dari kehidupan Tionghoa Medan.

3. Film ini mencerminkan autentisitas budaya

Gala Premiere secara eksklusif di CGV Focal Point Medan (Dok. Istimewa)

Setiap detil, mulai dari bahasa Hokkien Medan hingga pembuatan kue khas yang menjadi bagian dari cerita, mencerminkan autentisitas budaya yang jarang terlihat di layar lebar Indonesia.

Gala Premiere ini dihadiri oleh Rico Waas sebagai tokoh masyarakat, DPRD Kota Medan Afif Abdillah, serta Ketua DPRD Kota Medan Hasyim. 

Acara ini diadakan oleh Yayasan Sinema Manuprojectpro Indonesia dan juga berkolaborasi dengan mahasiswa SastraInggris Stambuk 2022 dari Universitas Negeri Medan (Unimed), yang turut berkontribusi dalam karya ini. Dukungan dari beberapa pihak seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan, Dinas Pariwisata Kota Medan, dan beberapa sponsor serta pihak pihak yang mendukung sepert Sekolah Mentari Bangsa, BSK  kargo Grand City Travel serta RUT Travel.

“Kami berharap My Little Peng You dapat menjadi refleksi yang kuat tentang realitas kehidupan masyarakat Tionghoa di Medan dan bagaimana nilai-nilai persahabatan serta keluarga tetapmenjadi fondasi yang kuat dalam menghadapi tantangan hidup,” ujar Manu Gintings, selaku sutradara.

Selain pemutaran perdana film, Gala Premiere ini juga menghadirkan sesi red carpet, meet and greet dengan para pemain, serta diskusi eksklusif mengenai proses produksi film dan pesan yang ingin disampaikan kepada penonton.

Film My Little Peng You dijadwalkan tayang di CGV Focal Point secara terjadwal oleh Manuprojectpro Indonesia.

Pemilihan CGV Focal Point Medan sebagai tempat penayangan bertujuan untuk memberikan pengalaman sinematik terbaik, bagi penonton dan sekaligus menunjukkan bahwa perfilman lokaldapat bersanding dengan karya nasional maupun internasional. Film ini juga menjadi bukti nyata kontribusi masyarakat Tionghoa sebagai bagian dari keberagaman Indonesia yang diakui secara resmi, sebagaimana tercatat dalam berbagai data sensus mengenai etnis dan budaya.

Editorial Team