Mengenal Marsius Sitohang, Maestro Musik Seruling dari Tanah Batak
Marsius banyak menginspirasi dengan melestarikan seni budaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Marsius Sitohang, seorang maestro yang sudah mengukir jejak karyanya hingga menginspirasi orang-orang dengan melestarikan seni dan budaya lewat musik seruling.
Seperti yang diketahui bahwa, seruling atau suling adalah musik daerah yang terbuat dari bambu kemudian ditiup dan menjadi musik pelengkap. Di daerah Sumatera Utara, seruling ini menjadi salah satu musik pelengkap Goddang (besar) khas Batak Toba.
Berikut profil Marsius Sitohang, sang maestro dari Tano Batak yang dihimpun IDN Times. Yuk simak
1. Cinta seruling sejak kecil
Berbekal dari hobi mencintai seruling. Marsius Sihotang nekat untuk terus membuktikan kecintaannya lewat musik yang dapat membuka jalan melintasi segala keterbatasan.
Dia menjadi sosok yang menginspirasi. Sebab, meski dirinya lahir dalam keluarga ekonomi yang terbatas, dan hanya tamat dibangku Sekolah Dasar (SD). Hal ini menguatkan dirinya dan tak pernah surut untuk terus maju.
Seperti kata pepatah bahwa, buah tak jatuh dari pohonnya. Ayah Marsius merupakan seorang pemusik pesta daerah, memperkenalkan suling kepadanya. Saat menjaga ternak di ladang pada masa kecilnya, Marsius memainkan seruling dengan penuh semangat meskipun usianya sudah 70 tahun.