TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Urmi dengan Becak Hidupi dan Sekolahkan Empat Anaknya

Urmi jadi single parent sejak suaminya meninggal

Urmi dan anak-anaknya (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Dalam kehidupan pasti ada keberkahan. Kata-kata bijak ini yang diilhami seorang perempuan bernama Urmi (37). Hidup sendirian menghidupi empat orang anaknya, perempuan asal Tanjungbalai ini tak menyerah. Tak memiliki rumah tetap, hanya becak mesin jadi andalannya mencari nafkah.

Sang suami meninggal dan Urmi harus menjadi single parent membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya. Bagaimana kisahnya?

1. Suami meninggal dan Urmi jadi single parent bersama 4 anak sejak 2011

Urmi dan anak-anaknya (IDN Times/Indah Permata Sari)

Diawali dengan pernikahannya saat dirinya masih berusia 14 tahun. Menjalani pernikahan dini di usia remaja dengan pria pilihan yang usianya berbeda 26 tahun menjadi pilihannya. 

Urmi dan suami lalu merantau ke Medan dari Tanjungbalai. Ia mulai belajar mencari barang rongsokan dan mengumpulkan barang-barang bekas. 

Namun takdir berkata lain. Tahun 2011 sang suami menghadap sang Khalik karena kecelakaan. Saat itu ia mengandung anak keempat.

"Hancurnya saya dari Bapak meninggal mulai sakit paru-paru, vitamin kurang, dan sering minum air hujan. Jadi setelah menikah memang tinggal di jalanan. Saya gak pandai baca karena saya gak pernah sekolah," kata Urmi.

Baca Juga: Cerita Mantan Gelandangan di Langkat yang Kini Punya Rumah Sendiri

2. Pernah gak makan dua hari hingga ancaman kekerasan seksual

Urmi dan anak-anaknya (IDN Times/Indah Permata Sari)

Kepahitan demi kepahitan diakui telah dirasakan olehnya. Seperti tak makan dua hari pada saat sedang hamil anak kedua, hingga hampir dipukul preman karena menolak ajakan untuk berhubungan seksual.

"Dua hari pernah ga makan jalan kaki dari sini ke Sei Sikambing cari barang bekas. Waktu hamil anak kedua bawa goni, jual karto Rp2 ribu. Setelah laku makan keripuk kami dengan anak saya panas-panas," jelas Urmi.

3. Becak jadi andalan mencari nafkah dan bagaikan rumah bersama anak-anaknya

Foto becak barang (IDN Times / kitabisa.com)

Hidup di jalanan, Urmi mengandalkan becak. Selesai mengantar anak-anaknya sekolah lalu dibawanya mencari nafkah.

"Jadi antar jemput pakai becak, semua aku antar pakai becak. Dari sekolah lalu bawa pergi kerja," katanya.

Dan becak telah menjadi bukti perjuangan hidupnya sampai saat ini. "Sampai sekarang kalau ada orang minta antar barang, aku antar menggunakan becak barang," ujarnya yang menetap di Kota Medan 20 tahun.

Ia juga menceritakan bhawa, banyak yang sudah berempati kepadanya karena kegigihannya membesarkan empat anaknya. 

"Kehidupan kami berubah dimulai dari anak ketiga dan keempat lahir baru bisa nyewa rumah. Sewa rumah dapat Rp150ribu. Awalnya masak pakai kaleng mentega, belilah pelan kompor, udah saya rasakan semua penderitaan tidur di karpet. Rumahnya sangat kecil," ungkapnya.

Baca Juga: Kisah Hendrik si Jenderal Buah di Binjai yang Rajin Sedekah 

Berita Terkini Lainnya