Kisah Silvia, Putri Almarhumah Sopir Grab yang Ingin Jadi Dokter Gigi
Ibu Silvia meninggal dunia Juni lalu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Berat rasanya bagi Silvia, remaja putri asal Medan, untuk melangkah, melanjutkan hidup tanpa kehadiran seorang ibu di sisinya. Silvia masih ingat betul bagaimana sang Ibu wafat karena musibah pada bulan Juni lalu, dimana sebelumnya sang Ibu selalu berjuang mengurus dan mencari nafkah utama untuk keluarga dengan menjadi mitra pengemudi GrabCar.
Meski berat, Silvia tak ingin larut dalam duka yang berkepanjangan. Dari mendiang ibunya, ia belajar banyak hal tentang hidup yang harus diperjuangkan, tentang mimpi yang ingin diwujudkan, mengejar cita-citanya, menempuh pendidikan di luar negeri dan menjadi dokter gigi.
Baca Juga: PSMS Tumbangkan PSPS, Gol Striker Naturalisasi Dipuji Kelas Dunia
1. Ingin membuat bangga ibunda yang sudah tiada
Saat ini Silvia tengah menempuh pendidikan kelas satu di SMA Cinta Budaya Medan. Perjalanannya masih panjang, namun semangatnya tinggi. Meski masih menjalani pembelajaran jarak jauh, ia mampu mengikuti pelajaran dan menyelesaikan tugas dari guru.
Tidak hanya itu, Silvia juga mengikuti sederet kegiatan ekstrakurikuler untuk mengasah bakat dan kreativitasnya, mulai dari basket, bulu tangkis dan membatik. Ia juga mengambil pelajaran tambahan Bahasa Mandarin untuk memuluskan langkahnya meraih beasiswa di luar negeri.
Silvia memiliki minat yang sangat besar dalam menekuni jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), Biologi dan Kimia merupakan mata pelajaran favoritnya.
“Aku ingin sekali mewujudkan cita-cita menjadi dokter gigi. Meskipun ibu sudah tidak ada, aku ingin membuatnya bangga,” tutur Silvia.
Ditemani sang ayah, Silvia mendapatkan apresiasi berupa bantuan dana pendidikan yang diserahkan secara simbolis di kantor perwakilan Grab Indonesia di Medan, Sumatera Utara
Baca Juga: 5 Alasan Utamasia Cocok Jadi Tempat Latihan Sepakbola Anak-anak