Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Fakta tentang Privilege yang Bisa Jadi Cheat Code Kamu, Manfaatkan!

Ilustrasi fakta privilege (Pexel.com/Gustavo Fring)

Kamu mungkin pernah dengar istilah "privilege," tapi seberapa dalam kamu benar-benar memahaminya? Privilege sering jadi perdebatan, terutama di media sosial, karena dianggap memberikan keuntungan yang tidak adil.

Tapi, pernahkah kamu berpikir bahwa privilege, kalau dimanfaatkan dengan bijak, bisa jadi “cheat code” dalam hidup kamu? Yuk, kita bahas lima fakta tentang privilege yang relevan banget buat kehidupan sehari-hari kita.

1. Privilege itu bukan pilihan, tapi caramu menggunakannya adalah pilihan

Ilustrasi fakta privilege (Pexel.com/Yaroslav Shuraev)

Privilege sering kali datang tanpa diminta—mungkin dari tempat kamu lahir, keluarga kamu, atau bahkan penampilan fisik kamu. Faktanya, privilege ini nggak perlu bikin kamu merasa bersalah, karena kamu nggak memilihnya. Tapi, yang penting adalah bagaimana kamu memanfaatkannya.

Misalnya, kalau kamu punya akses pendidikan yang lebih baik, gunakan itu buat bantu orang lain yang mungkin nggak punya kesempatan yang sama. Dengan begitu, kamu nggak cuma “menikmati” privilege, tapi juga membuatnya lebih bermakna.

2. Setiap orang punya privilege-nya sendiri

Ilustrasi fakta privilege (Pexel.com/Gustavo Fring)

Kamu mungkin merasa hidupmu biasa-biasa aja, tapi coba lihat dari sudut pandang lain. Bisa jadi, hal-hal kecil seperti kemampuan berbicara dengan dua bahasa atau koneksi internet stabil adalah bentuk privilege yang kamu punya.

Bahkan, pengalaman hidup yang mungkin kamu anggap berat pun bisa jadi kekuatan yang unik dibandingkan orang lain. Jadi, daripada sibuk membandingkan diri dengan orang lain, fokuslah pada apa yang kamu miliki dan maksimalkan itu.

3. Privilege gak menjamin kesuksesan, tapi bisa mempermudah jalan

Ilustrasi fakta privilege (Pexel.com/Pavel Danilyuk)

Privilege bukan berarti kamu langsung sukses tanpa usaha. Ini lebih seperti alat bantu yang mempermudah perjalanan kamu, tapi tetap tergantung seberapa keras kamu bekerja. Contoh sederhana, kalau kamu lahir di keluarga yang mampu, mungkin kamu punya kesempatan untuk fokus belajar tanpa harus bekerja part-time.

Tapi, kalau kamu malas dan nggak memanfaatkan kesempatan itu, privilege kamu nggak ada artinya. Jadi, privilege hanyalah sebagian dari rumus sukses, bukan seluruhnya.

4. Mengakui privilege bukan berarti merendahkan diri

Ilustrasi fakta privilege (Pexel.com/Miriam Alonso)

Kadang, mengakui bahwa kita punya privilege terasa nggak nyaman, ya? Tapi, justru dengan sadar akan privilege yang kita miliki, kita bisa lebih berempati sama orang lain.

Misalnya, kalau kamu punya kesehatan fisik yang baik, sadarilah bahwa nggak semua orang seberuntung itu. Kesadaran ini bisa bikin kamu lebih menghargai hidup sekaligus mendorong kamu buat bantu orang lain yang membutuhkan.

5. Kamu bisa "pinjam" privilege orang lain lewat kolaborasi

Ilustrasi fakta privilege (Pexel.com/Ivan Samkov)

Kalau kamu merasa privilege kamu terbatas, jangan khawatir. Dunia ini nggak cuma soal siapa yang punya apa, tapi juga tentang bagaimana kamu membangun relasi. Misalnya, kalau kamu nggak punya akses ke sebuah industri tertentu, kamu bisa mencari mentor atau teman yang punya akses ke sana. Kolaborasi adalah cara cerdas untuk “meminjam” privilege orang lain dan saling berbagi manfaat.

Privilege memang sering dianggap sensitif, tapi kalau kamu memandangnya sebagai peluang, bukan penghalang, hidupmu bisa lebih produktif dan bermakna. Ingat, privilege bukan tentang siapa yang lebih unggul, tapi bagaimana kamu menggunakannya untuk menciptakan dampak positif.

Mulai sekarang, yuk, maksimalkan apa yang kamu punya dan tetap rendah hati saat melangkah. Karena pada akhirnya, usaha dan kesadaran dirilah yang bikin kamu benar-benar bersinar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us