Film Indonesia sekarang makin keren dan bikin emosi penonton terkuras. Bahkan banyak film Indonesia yang membuat para penonton nangis bombay.
Alurnya yang mungkin kerasa sampai kehati serta akting dari para pemain yang natural bikin penonton auto tantrum, sedih bahkan sampai pengen ikut beradegan. Berikut ini ada beberapa film Indonesia yang bakalan menguras air mata kamu.
Ipar Adalah Maut merupakan film yang berkisah tentang rumah tangga Nisa dan Aris setelah melangkah ke pelaminan dan diberkati dengan kelahiran seorang putri. Awalnya, kehidupan berumah tangga mereka diwarnai oleh keharmonisan.
Namun, segalanya berubah ketika Rani, adik Nisa yang masih menuntut ilmu di bangku kuliah, mulai tinggal bersama mereka. Rani memuja sosok Aris dan berupaya untuk memikatnya.
Laura Anna merupakan film yang iangkat dari kisah nyata kehidupan selebgram cantik Laura Anna Edelenyi. Laura Anna adalah selebgram dan influencer blasteran Indonesia-Hongaria.
Filmnya akan menceritakan kisah Laura Anna dan perjuangannya untuk bertahan hidup setelah mengalami kecelakaan bersama kekasihnya. Jika di kehidupan nyata kekasih Laura Anna diketahui bernama Gaga, maka dalam versi filmnya nama pacar Laura diganti menjadi Jojo.
Tuhan Izinkan Aku Berdosa merupakan film yang mengikuti seorang mahasiswi cerdas dan religius yang berasal dari keluarga miskin di desa. Dia terkenal kritis terhadap kemunafikan yang sering dia temui.
Hidupnya berubah drastis ketika dia bergabung dengan sebuah kelompok agama garis keras yang dipimpin oleh Abu Darda. Kelompok ini menuntut pengabdian total kepada Allah melalui jihad yang ekstrem.
Demi Si Buah Hati merupakan film yang mengisahkan tentang pasangan suami-istri Donadan Yuda (35 tahun) yang hidup bahagia. Mereka hidup bersama dengan Ibu Haryati, ibu dari Yuda.
Namun, suatu hari Dona jatuh pingsan dan setelah dibawa ke rumah sakit, dia divonis gagal ginjal oleh dokter karena pola makannya yang tidak sehat sedari kecil. Dia jarang minum air putih dan selalu mengonsumsi minuman bersoda.
Sujud Terakhir Bapak merupakan film yang diadaptasi dari novel Kwikku berjudul sama karya Alfian N. Budiarto. Berkisah tentang Prasetya (Indro Warkop) yang meninggal dalam sujudnya. Ia meninggalkan anaknya, Redam (Rey Mbayang) dan Cemara (Maisha Kanna) dan istrinya, Marlina (Aulia Sarah).
Di tengah kedukaan itu, Redam mendapat sebuah kenyataan pahit. Di sisi kubur bapaknya, seorang perempuan bernama Yohana (Alessia Cestaro) menangis tersedu-sedu. Beberapa waktu kemudian, Redam tahu bahwa Yohana adalah istri bapaknya.
Architecture of Love merupakan film tentang seorang penulis populer yang telah melahirkan berbagai novel best seller. Suatu hari, ia mengalami sakit hati hebat ketika bercerai dengan suaminya, Alam (Arifin Putra).
Perpisahan itu dipicu perselingkuhan Alam dengan seseorang. Padahal, selama ini sang suami kerap dijadikan inspirasi di balik cerita yang dikarang Raia dalam karyanya.
Titip Surat untuk Tuhan merupakan film tentang kisah keluarga kecil Satrio dan Utari. Keluarga mereka digambarkan tidak sempurna.
Meski hidup dalam ekonomi yang pas-pasan, keluarga Satrio dan Utari tetap hangat dalam kehidupan yang sederhana. Satrio dan Utari dikaruniai dua anak baik yaitu Dinda dan Tulus.
172 Days merupakan film kisah nyata dari perjalanan hidup seorang perempuan bernama Nadzira Shafa yang memilih untuk berhijrah, dengan harapan bisa menjalani kehidupan lebih baik. Sebelumnya, Nadzira diceritakan telah terjebak dalam lingkungan dan pergaulan yang jauh dari nilai-nilai agama dan cenderung bebas.
Dalam perjalanan hijrahnya, ia bertemu dengan seorang ustadz yang bernama Ameer Azzikra. Akhirnya mereka ta'aruf dan menikah. Rumah tangga Nadzira dan Ameer berjalan harmonis selama 172 hari. Namun Ameer jatuh sakit, memaksa Nadzira untuk merawat suaminya yang terbaring lemah. Nadzira dengan setia menemani suaminya yang tidak berdaya. Hingga pada akhirnya, dokter yang menangani penyakit Ameer menyatakan bahwa Ameer telah meninggal dunia.
Film-film tersebut mengandung bawang, ya bestie. Sediakan stok tissue saat menontonnya. Pastikan juga kamu banyak mengambil pelajaran dari cerita film tersebut, ya.