7 Rahasia di Balik Film Titanic, Mengubah Cara Kamu Melihatnya!

Kapal Titanic adalah kapal penumpang terbesar dan termewah pada masanya. Kapal ini dibangun pada tahun 1910-1912 dengan biaya $7,5 juta, yang setara dengan sekitar $120-150 juta pada tahun 1997. Namun, biaya pembuatan filmnya jauh lebih mahal, yaitu $200 juta. Film ini menggunakan set kapal berukuran penuh yang dibangun di sebuah tangki di pantai selatan Rosarito, Baja California, Meksiko. Selain itu, film ini juga menggunakan efek khusus canggih dan akting yang memukau dari para pemainnya.

Film Titanic berhasil meraup $2,187 miliar dari seluruh dunia, menjadikannya film dengan pendapatan tertinggi hingga film lain karya James Cameron mengambil alih gelar tersebut, yaitu Avatar pada tahun 2009.

Film ini juga mendapatkan banyak penghargaan dan pujian dari kritikus dan penonton. Film ini dianggap sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa oleh banyak orang.

Jack Dawson adalah karakter utama laki-laki dalam film Titanic. Ia adalah seorang seniman miskin yang menang tiket naik kapal Titanic dalam permainan kartu. Ia jatuh cinta dengan Rose Dewitt Bukater, seorang wanita kaya yang bertunangan dengan seorang pria sombong dan kejam bernama Cal Hockley. Jack membantu Rose melepaskan diri dari kehidupan yang membosankan dan mengekangnya dan menunjukkan kepadanya dunia yang penuh petualangan dan kebebasan.

Peran Jack Dawson sangat dicari oleh banyak aktor muda saat itu. Namun, pilihan pertama James Cameron untuk memerankan Jack adalah River Phoenix, aktor berbakat yang meninggal karena overdosis obat pada tahun 1993.

Saat film dibuat, Leonardo DiCaprio berusia ideal 21 tahun dan berhasil mendapatkan peran tersebut setelah audisi dengan Kate Winslet. Johnny Depp juga ditawari peran tersebut, tapi ia menolak. Aktor lain yang dipertimbangkan untuk peran Jack antara lain Matthew McConaughey, Chris O’Donnell dan Billy Crudup.

Rose Dewitt Bukater adalah karakter utama perempuan dalam film Titanic. Ia adalah seorang wanita muda dari keluarga kaya yang bertunangan dengan Cal Hockley demi menyelamatkan keuangan keluarganya. Ia merasa tertekan dan tidak bahagia dengan hidupnya yang sudah direncanakan oleh orang lain. Ia bertemu dengan Jack Dawson di kapal Titanic dan merasakan cinta sejati untuk pertama kalinya. Ia juga menemukan dirinya sendiri dan keberanian untuk menghadapi masa depannya.

Peran Rose juga sangat diminati oleh banyak aktris muda saat itu. Namun, Kate Winslet sangat ingin mendapatkan peran tersebut sehingga ia melakukan segala cara untuk meyakinkan James Cameron. Kate Winslet mengirimkan bunga mawar dan catatan harian dari Inggris dan terus menerus menelepon James Cameron, dengan mengatakan: “Anda tidak mengerti! Saya adalah Rose! Saya tidak tahu mengapa Anda masih melihat orang lain!”.

Ia juga bersikeras untuk melakukan audisi dengan Leonardo DiCaprio dan menunjukkan chemistry yang kuat dengannya. Akhirnya, ia berhasil meyakinkan James Cameron untuk memilihnya sebagai Rose.

Kate Winslet sangat berdedikasi dengan perannya sebagai Rose. Ia menolak untuk memakai pakaian renang saat syuting adegan tenggelam di air dingin dan akhirnya mendapatkan pneumonia.

Ia juga bersedia untuk berpose telanjang saat syuting adegan lukisan. Bahkan, lukisan dan sketsa dalam buku Jack adalah hasil karya James Cameron sendiri. Kate Winslet juga mengalami kesulitan saat syuting adegan tenggelam di tangga karena ia takut pada air. Namun, ia berhasil mengatasi rasa takutnya dan memberikan penampilan yang mengesankan.

James Cameron adalah sutradara dan penulis naskah film Titanic. Ia juga seorang penjelajah laut yang tertarik dengan sejarah kapal Titanic. Ia ingin membuat film yang realistis dan menghormati korban yang tewas dalam tragedi tersebut.

Untuk itu, ia menyelam ke lokasi kapal Titanic yang tenggelam di Samudra Atlantik bersama timnya. Ia menggunakan kamera khusus untuk merekam gambar-gambar dari kapal yang sudah rusak dan berkarat.

James Cameron menyelam sebanyak 12 kali dan menghabiskan lebih banyak waktu di kapal Titanic daripada para penumpang yang selamat. Ia mengatakan bahwa pengalaman itu sangat emosional dan menginspirasinya untuk membuat film yang lebih baik.

Ia juga menggunakan beberapa rekaman asli dari kapal Titanic dalam filmnya, seperti adegan saat kamera menunjukkan dek kapal dari atas atau saat kamera menyorot jendela kamar Rose. Ia juga meniru beberapa detail dari kapal asli, seperti dekorasi, perabotan dan barang-barang pribadi para penumpang.

Meskipun film Titanic berusaha untuk akurat dalam menggambarkan peristiwa yang terjadi pada tahun 1912, film ini tetap mengandung banyak kesalahan sejarah dan anatomi. Beberapa kesalahan tersebut antara lain:

• Kapal Titanic tidak tenggelam dengan cara yang ditunjukkan dalam film. Dalam film, kapal Titanic terbelah menjadi dua bagian sebelum tenggelam ke dasar laut. Namun, menurut para ahli, kapal Titanic sudah terbelah menjadi dua bagian saat masih di permukaan air dan bagian belakangnya terbalik sebelum tenggelam.
• Jack dan Rose tidak mungkin bisa bertemu di kapal Titanic. Dalam film, Jack adalah seorang penumpang kelas tiga yang menang tiket naik kapal Titanic dalam permainan kartu. Rose adalah seorang penumpang kelas satu yang bertunangan dengan Cal Hockley. Mereka bertemu saat Rose mencoba bunuh diri dengan melompat dari buritan kapal. Namun, dalam kenyataannya, penumpang kelas tiga dan kelas satu dipisahkan oleh pintu-pintu besi yang dikunci dan dijaga oleh petugas keamanan. Mereka tidak bisa berpindah kelas atau berinteraksi dengan penumpang lain.
• Adegan saat Jack menggambar Rose telanjang juga tidak akurat secara anatomi. Dalam film, Jack menggambar Rose dengan menggunakan jam tangan di tangan kirinya. Namun, jam tangan itu adalah jam tangan digital yang baru ditemukan pada tahun 1970-an. Selain itu, posisi tangan Rose juga salah. Ia memegang kalungnya dengan tangan kanannya, tapi dalam lukisan, ia memegangnya dengan tangan kirinya.

Salah satu adegan paling menyentuh dalam film Titanic adalah saat para musisi bermain musik untuk menenangkan para penumpang saat kapal tenggelam. Mereka memainkan lagu-lagu seperti Nearer My God To Thee dan Songe d’Automne. Dalam film, para musisi ini diperankan oleh aktor-aktor profesional yang bisa bermain alat musik.

Namun, salah satu musisi yang bermain biola adalah cicit dari salah satu musisi asli yang ada di kapal Titanic. Ia adalah Simon Crane, cicit dari Jock Hume, pemain biola pertama di orkestra kapal Titanic. Simon Crane adalah seorang stuntman yang bekerja sebagai koordinator aksi dalam film Titanic. Ia diminta oleh James Cameron untuk memerankan salah satu musisi karena kemiripannya dengan Jock Hume.

Film Titanic tidak hanya menjadi film yang sukses secara komersial dan kritikal, tetapi juga menjadi film yang berpengaruh secara budaya dan sosial. Film ini membuat banyak orang tertarik dengan sejarah kapal Titanic dan tragedi yang menimpanya. Banyak orang yang mengunjungi museum-museum, pameran-pameran, atau situs-situs web yang berkaitan dengan kapal Titanic. Banyak juga orang yang membeli barang-barang koleksi atau replika dari kapal Titanic, seperti model, poster, atau kalung.

Film ini juga menginspirasi banyak karya seni lainnya, seperti buku, lagu, film, atau acara televisi. Beberapa contohnya adalah buku A Night to Remember karya Walter Lord, lagu My Heart Will Go On karya Celine Dion, film Raise the Titanic karya Jerry Jameson, atau acara televisi Downton Abbey karya Julian Fellowes. Film ini juga mempengaruhi cara orang memandang cinta, romansa, dan pengorbanan.

Itulah 7 fakta menarik tentang film Titanic yang mungkin belum kamu ketahui. Film ini adalah salah satu film terbaik sepanjang masa yang layak untuk ditonton berulang-ulang. Film ini juga memberikan pelajaran berharga tentang kehidupan, kematian, dan harapan. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang film Titanic.