Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi stroke (IDN Times/Novaya Siantita)

Stroke infark merupakan jenis stroke yang paling banyak terjadi. Diperkirakan sekitar 80 sampai dengan 90 persen, dari seluruh kasus stroke di seluruh dunia disebabkan oleh stroke jenis infark atau iskemik.

Stroke infark atau infark serebral adalah kondisi ketika aliran darah di otak terhambat, sehingga menyebabkan kerusakan jaringan otak. Kerusakan ini terjadi karena jaringan otak tidak mendapatkan cukup oksigen. Tanpa oksigen yang memadai, sel dan jaringan otak akan mengalami kerusakan dan mati.

Stroke infark disebut juga sebagai stroke iskemik atau stroke non-hemoragik. Berbeda dengan stroke hemoragik, stroke infark tidak disebabkan oleh perdarahan. Kondisi ini merupakan dampak dari kurangnya pasokan oksigen ke otak yang disebabkan oleh adanya hambatan di pembuluh darah arteri otak.

Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke infark, mulai dari diabetes, hipertensi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, obesitas, hingga gaya hidup kurang sehat, seperti sering merokok dan mengonsumsi alkohol. Selain itu, penyakit autoimun seperti sindrom antifosfolipid juga dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke pada usia muda.

Berikut beberapa tanda dan gejala stroke yang perlu diwaspadai, dikutip dari Alodokter.

1. Sulit berbicara

ilustrasi bicara di depan umum (pexels.com/RDNE Stock project)

Tak hanya anggota gerak tubuh, stroke juga ditandai dengan melemahnya otot wajah.

Hal ini menyebabkan penderitanya sulit berbicara, berekspresi, dan bahkan sulit memahami ucapan orang lain serta tidak dapat merespons percakapan dengan baik.

2. Sulit berjalan

Editorial Team

Tonton lebih seru di