Penggunaan styrofoam sebagai pembungkus makanan sudah sangat umum dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari restoran cepat saji hingga penjual makanan kaki lima, banyak yang mengandalkan styrofoam karena ringan, murah, dan mudah didapat.
Namun, di balik kepraktisan tersebut, terdapat banyak sisi negatif yang sering kali terabaikan. Styrofoam, yang sebenarnya merupakan bentuk dari polistirena, memiliki dampak yang merugikan baik bagi kesehatan manusia maupun lingkungan.
Jika kita terus mengandalkan styrofoam untuk keperluan sehari-hari, efek jangka panjangnya bisa sangat merusak. Styrofoam tidak hanya sulit didaur ulang, tetapi juga mengandung zat kimia berbahaya yang bisa meresap ke dalam makanan.
Berikut ini adalah lima sisi negatif penggunaan styrofoam sebagai pembungkus makanan yang perlu kamu ketahui untuk mulai beralih ke alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan.