5 Seni untuk Peduli Seperlunya agar Beban Hidup Terasa Ringan

“Inginnya sih bersikap lebih bodo amat, tapi apa daya, kepala rasanya enggan untuk menepisnya.”
Mungkin itulah isi kepala seseorang yang terlalu peduli pada hal yang kurang bermakna dan memusingkan pendapat orang lain terhadap dirinya. Isu ini ternyata sangat umum terjadi pada setiap manusia. Hal ini ternyata juga didukung oleh pendapat pakar sosial dari Harvard, Arthur Brooks, bahwa manusia secara alami terprogram untuk peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya.
Meski dianggap normal, terlalu memikirkan pendapat orang lain bisa bikin kita capek sendiri. Lebih parahnya lagi, pendapat mereka tak jarang bisa membuat kita terpaksa mengambil keputusan yang tidak sesuai dengan isi hati dan visi pribadi.
Sebenarnya tidak semua pendapat orang lain itu buruk untuk diri kita. Sebagai pemegang kendali tertinggi dalam hidupmu sendiri, sudah semestinya kamu perlu selektif dalam memilih pendapat mana yang layak diperhatikan.
Cara membungkam isi kepala yang masih suka kepikiran dengan perkataan orang lain adalah dengan mengasah kemampuan untuk tetap berpondasi pada prinsip hidupmu sendiri. Ini dia beberapa cara untuk berhenti memusingkan opini orang lain dan tetap teguh dengan nilai yang ingin kamu raih, agar gak makin membebani hidup.
1. Miliki identitas diri yang jelas
Salah satu cara menghilangkan kebiasaan terlalu peduli dan overthinking adalah dengan mengenal siapa dirimu, apa nilai yang kau yakini, dan masa depan seperti apa yang ingin kamu capai untuk memperoleh identitas diri. Memiliki identitas diri yang jelas akan membuat kita lebih tegas dan tidak mudah terpengaruh dengan omongan orang lain ataupun gejolak dari luar yang berpotensi meruntuhkan nilai maupun tujuan hidup pribadi.
Kamu mungkin perlu waktu untuk benar-benar mengenal siapa dirimu dan apa peran yang ingin kamu lakukan dalam hidup. Tapi, saat kamu sudah berhasil mencapai titik itu, kamu jadi makin lihai dalam mengontrol tingkat kepedulianmu pada hal-hal yang tidak perlu.