5 Manfaat Jamur Yamabushitake untuk Kesehatan, Wajib Tahu

Seperti yang dijelaskan dalam laman Enfocused, jamur ini ditemukan memiliki hasil positif sehubungan dengan pengobatan kanker dengan memperlambat penyebaran atau efek samping kanker. Menurut penelitian, jamur yamabushitake mengandung senyawa yang dapat memperlambat perkembangan kanker dan mengurangi penyebaran kanker pada paru-paru tikus.

Selain itu, konsentrat jamur ini dapat melawan sel kanker hati, usus besar, dan lambung manusia secara in vitro. Namun, penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat memahami sistem di balik efek anti kanker ini sebelum dapat diterapkan dengan baik pada manusia.

Jepang melakukan penelitian apakah jamur yamabushitake dapat bekerja pada kapasitas intelektual. Mereka menyambil sampel dari orang berusia 50 dan 80 tahun, yang telah didiagnosis memiliki hambatan intelektual ringan.

Individu yang mengonsumsi jamur yamabushitake mendapat skor lebih tinggi pada skala kapasitas intelektual daripada kelompok plasebo. Para peneliti menyimpulkan bahwa jamur yamabushitake adalah pengobatan yang tepat untuk kelemahan intelektual ringan.

Jamur yamabushitake juga dapat membantumu mencegah penyakit jantung. Penelitian in vitro dan hewan telah menemukan bahwa konsentrat jamur yamabushitake dapat mencegah peningkatan kolesterol LDL (kolesterol jahat). Sebaliknya, ia akan meningkatkan HDL (kolesterol baik) dan menurunkan kadar lemak dalam sistem peredaran darah.

Konsentrasi jamur yamabushitake dimungkinkan dapat mencegah penggumpalan darah dan membantu mengurangi risiko stroke. Ini adalah hasil penelitian dari Departemen Pensinyalan Seluler, Sekolah Pascasarjana Ilmu Farmasi di Universitas Tohoku di Jepang yang diarahkan pada trombosit kelinci.

Jamur yamabushitake telah digunakan untuk mengatasi masalah perut seperti mulas selama lebih dari 2.000 tahun. Menurut situs White Cares, ekstrak Hericium Erinaceus pada jamur dapat mencegah infeksi pada pasien yang terpapar Helicobacter pylori, patogen yang menyebabkan penyakit tukak lambung dan gastritis.

Buktinya, penelitian kecil tahun 1985 pada pasien dengan gastritis atrofi yang sedang berlangsung menemukan bahwa mengonsumsi ekstrak jamur yamabushitake sebelum makan selama 90 hari berhasil mengatasi nyeri perut bagian atas dan iritasi pada kelompok pengobatan, dibandingkan dengan kelompok pembanding yang menjalani pengobatan plasebo.

Melansir WebMD, jamur yamabushitake merupakan sumber senyawa neurotropik yang sangat baik, keluarga biomolekul (sebagian besar berbasis protein) yang mendorong pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan beberapa fungsi fisiologis neuron baru dan dewasa. Senyawa neurotropik ini berdampak positif pada sel saraf manusia yang dapat membantu mengatasi berbagai kondisi neurodegeneratif.

Meskipun belum ada cukup bukti dari penelitian pada manusia, ada juga beberapa penelitian yang menggembirakan seputar penggunaan jamur yamabushitake dalam pengobatan penyakit alzheimer. Alzheimer diyakini disebabkan oleh simpanan plak amiloid. Kondisi isi terdiri dari kumpulan protein yang berkumpul di antara neuron otak dan mencegahnya komunikasi yang benar.

Sebuah penelitian pada tahun 2016 menggunakan polisakarida yang diekstraksi dari jamur yamabushitake untuk menangani plak amiloid dan menguji apakah dapat melindungi sel dari kerusakan. Para ilmuwan melacak bahwa polisakarida secara efektif memengaruhi neuron yang menahan serangan gencar dari plak amiloid.

Selain itu, jamur yamabushitake memiliki khasiat lain seperti mengatasi gangguan kecemasan, depresi, dan infeksi. Namun, penelitian lanjutan masih diperlukan.