Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi anak menggunakan earphone (Pexels.com/ Tima Miroshnichenko)
Ilustrasi anak menggunakan earphone (Pexels.com/ Tima Miroshnichenko)

Intinya sih...

  • Anak-anak sering mengorek telinga dengan benda asing, menyebabkan luka dan iritasi.

  • Penggunaan cotton bud secara berlebihan dapat mendorong kotoran masuk ke dalam telinga dan melukai dinding telinga.

  • Sering terpapar suara keras, penggunaan earphone, dan kurang menjaga kebersihan tangan dapat membuat telinga rentan terkena iritasi dan infeksi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kesehatan telinga pada anak sering kali dianggap sepele, padahal ini adalah salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses tumbuh kembang anak. Melalui telinga, mereka belajar mengenal suara, memahami instruksi, hingga bersosialisasi dengan orang lain. Sayangnya, beberapa kebiasaan kecil yang dilakukan anak justru bisa memicu iritasi pada telinga. Iritasi ini kadang menimbulkan rasa gatal, nyeri, bahkan membuat anak jadi rewel dan sulit fokus.

Orang tua sering tidak menyadari kalau kebiasaan sehari-hari yang tampaknya sepele tetapi bisa berdampak cukup serius. Kalau dibiarkan begitu saja, bukan hanya iritasi yang bisa muncul, tetapi juga risiko terkena infeksi.  Berikut lima ulasan tentang kebiasaan anak yang bisa membuat telinganya rentan terkena iritasi.

1. Sering mengorek telinga dengan benda asing

Ilustrasi anak memaksai earphone (Pexel.com/ Monstera Production)

Anak-anak memang memiliki rasa ingin tahu yang besar, termasuk soal tubuhnya sendiri. Terkadang mereka iseng mengorek telinga dengan jari, bahkan memakai benda kecil di sekitar mereka. Meski kelihatannya sepele, kebiasaan ini bisa membuat kulit tipis yang ada di telinga jadi terluka.

Luka kecil inilah yang bisa jadi pintu masuknya kuman dan membuat telinga cepat iritasi. Anak biasanya jadi merasa gatal, sakit, atau malah rewel karena merasa tidak nyaman. Supaya aman, orang tua sebaiknya mengingatkan anak agar tidak sembarangan mengorek telinga dan membersihkannya dengan cara yang tepat.

2. Menggunakan cotton bud secara berlebihan

Ilustrasi cotton bud (Pexels.com/ Tara Winstead)

Banyak orang tua merasa perlu untuk rutin membersihkan telinga anak dengan cotton bud. Padahal, kalau terlalu sering dibersihkan dengan cotton bud justru bisa mendorong kotoran makin masuk ke dalam telinga. Akibatnya, saluran telinga bisa tersumbat dan membuat anak merasa tidak nyaman.

Gesekan cotton bud juga berisiko melukai dinding telinga yang sensitif. Sebenarnya, telinga punya cara alami untuk membersihkan dirinya sendiri tanpa bantuan berlebihan. Jadi, cukup bersihkan bagian luar telinga saja agar tetap aman dan sehat.

3. Sering terpapar suara keras

Ilustrasi anak menonton tv (Pexels.com/Kampus Production)

Anak-anak biasanya suka kegiatan menonton dengan bunyi yang kencang seperti menonton TV dengan volume tinggi. Kalau terlalu sering terpapar suara keras, telinga mereka bisa cepat terasa tidak nyaman. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bahkan bisa mengganggu kualitas pendengaran.

Gejalanya bisa berupa telinga berdengung, terasa penuh, atau gampang lelah mendengar suara. Untuk mencegahnya, orang tua bisa mengingatkan anak supaya menurunkan volume atau menjaga jarak saat menonton. Membiasakan lingkungan yang lebih tenang juga bikin telinga anak tetap sehat dan nyaman.

4. Terlalu sering memakai earphone atau headset

Ilustrasi anak mendengarkan musik (Pexels.com/ Andrea Piacquadio)

Sekarang ini, anak-anak sudah tidak asing lagi dengan alat elektronik seperti earphone yang digunakdan untuk mendengarkan musik atau menonton video. Sayangnya, kalau alat ini dipakai terlalu lama, telinga anak bisa jadi lembap dan gampang iritasi. Suara yang terlalu keras juga bisa membuat pendengaran mereka terganggu tanpa disadari.

Untuk mencegah timbulnya masalah di kemudian hari, sebaiknya pemakaian earphone dibatasi maksimal satu jam sehari. Volume juga diusahakan tetap rendah agar telinga anak lebih aman. Sesekali, ajak anak melepas earphone supaya telinganya punya waktu untuk beristirahat.

5. Tidak menjaga kebersihan tangan

Ilustrasi kuku kotor (Pexels.com/ Czapp Árpád)

Tangan menjadi jalan paling mudah bagi kuman untuk masuk ke tubuh, termasuk ke dalam telinga. Anak-anak biasanya memegang banyak benda saat bermain, lalu tanpa sadar menyentuh telinganya. Dari sinilah kuman bisa berpindah dan memicu iritasi, bahkan infeksi. Kalau telinga sudah bermasalah, anak bisa merasa gatal atau tidak nyaman. Untuk mencegahnya, biasakan anak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah beraktivitas. Kebiasaan sederhana ini ternyata efektif menjaga kesehatan telinga tetap aman.

Menjaga kesehatan telinga anak sebenarnya tidak ribet, kok. Orang tua hanya perlu lebih peka dengan kebiasaan kecil yang mereka lakukan sehari-hari. Telinga yang sehat bukan hanya soal tentang pendengaran, tapi juga membuat anak lebih nyaman saat beraktivitas sehari-hari. Dengan perhatian kecil setiap hari, anak bisa tumbuh dengan telinga yang sehat dan terhindar dari iritasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team