ilustrasi komunikasi (pixabay.com/scronfinixio)
Ucapan ini terdengar sopan dan penuh niat baik, tapi seringkali tidak efektif. Orang yang sedang berduka mungkin tidak punya energi atau keberanian untuk meminta bantuan. Mengharapkan mereka menghubungi kita justru bisa menjadi beban tambahan di tengah kesedihan yang mereka rasakan.
Lebih baik kita menawarkan bantuan secara spesifik. Misalnya, “Aku bisa bawakan makan malam besok, mau?” atau “Aku akan belanja, kamu mau nitip sesuatu?” Pertanyaan yang jelas dan langsung seperti ini membuat mereka lebih mudah menerima bantuan. Dengan begitu, kita benar-benar hadir sebagai teman yang aktif memberi dukungan, bukan sekadar menawarkan kata-kata.
Menghindari kalimat-kalimat di atas bukan berarti kita tidak bisa menghibur orang yang sedang berduka. Justru, itu menunjukkan kalau kita peduli dengan perasaan mereka dan ingin memberikan dukungan yang benar-benar membantu. Kadang bukan kata-kata indah yang mereka butuhkan, tapi kehadiran yang tulus, telinga yang siap mendengar, dan kesediaan untuk menemani di saat-saat sulit. Ingatlah, tidak semua luka bisa disembuhkan oleh kata-kata, tapi kehangatan hati kita bisa membuat beban itu sedikit lebih ringan.