5 Film Terbaik Lupita Nyong'o, Pemenang Oscar di Debut Pertamanya

Film yang dimainkan dengan apik oleh Lupita Nyong’o adalah Us. Film ini menjadi salah satu penampilan terbaik Lupita dikarenakan ia dapat berperan ganda sebagai Adelaide dan Red, makhluk doppleganger atau kembaran manusia. Karakter yang dimainkan Lupita begitu kontras, Adelaide sebagai ibu traumatis sementara Red digambarkan sebagai sosok berdarah dingin yang penuh kebencian.

Mengikuti kisah keluarga Wilson, yang berlibur ke rumah pantai berdinding kaca di Santa Cruz. Saat malam tiba, teror doppleganger pun menyebar dan memporak-porandakan kota. Film ini mengangkat isu sosial dan eksistensi doppleganger diibaratkan sebagai orang dari kelas sosial bawah tanah dengan segala aturan liarnya.

Dalam film superhero MCU berjudul Black Panther, Lupita Nyong’o berperan sebagai Nakia, seorang agen Wakanda sekaligus mantan kekasih T’Challa. Aktingnya sebagai Nakia begitu mengesankan sehingga penonton bisa dengan mudah mendeskripsikan karakternya yang pintar berdiplomasi, tangguh dan berani.

Melalui perannya ini, Lupita dinominasikan sebagai Aktris Terbaik di beberapa penghargaan seperti Saturn Award, BET Award, Teen Choice Award for Sci-Fi Movie dan masih banyak lagi.

Queen of Katwe adalah film drama keluarga di mana ini menjadi penampilan Lupita Nyong’o yang tak terlupakan. Mengisahkan seorang gadis bernama Phiona Mutesi (Madina Nalwanga) yang tinggal di kawasan kumuh Kampala, Uganda yang memiliki bakat luar biasa dalam bermain catur. Dukungan dari Ibunya, Nakku Harriet (Lupita Nyong’o) mengantarkan Phiona menjadi pemain catur kelas dunia.

Peran Lupita sebagai wanita yang terhimpit ekonomi sembari mendukung impian anaknya begitu dalam dan emosional. Ia seolah menunjukkan kemampuan aktingnya yang tak pernah ia sajikan di film lain. 

Penampilan Nyong’o di film Non-Stop mungkin menjadi penampilan terbaik di film bergenre aksi selain Black Panther. Meskipun porsi penampilannya terbilang tidak maksimal mengingat ia sebelumnya pernah memenangkan Oscar, namun itu tidak berarti Nyong’o tidak dapat menempatkan diri sebagai seorang artis dengan kualitas akting yang mumpuni.

Perannya sebagai pramugari bernama Gwen menimbulkan situasi ketenangan yang tidak pasti di film berlatar di dalam pesawat tersebut. Ia dengan apik menggambarkan sosok pramugari yang tenang, meskipun sejatinya ia tidak dapat menyembunyikan kecemasan di wajahnya.

12 Years A Slave adalah film yang menampilkan performa akting yang luar biasa dari Lupita Nyong’o. Nyong’o berperan sebagai budak bernama Patsey yang digambarkan sebagai seorang wanita penuh penderitan karena disiksa oleh majikannya, Epps (Michael Fassbender).

Film ini mengisahkan seorang pria bernama Solomon Northup (Chiwetel Eijofor), seorang musisi Afrika-Amerika yang tinggal di New York Utara. Suatu hari, ia ditawari pekerjaan di Washington D.C, namun nyatanya ia dijual di pasar budak. Di sana, ia dijual dari satu tuan tanah ke tuan tanah lainnya dan akhirnya bertemu dengan Patsey.

Bersama Patsey, mereka berencana untuk melarikan diri namun yang terjadi malah sebaliknya, tuan tanah mereka semakin kejam menyiksa mereka sebagai peringatan terakhir agar mereka mengurungkan niat untuk kabur.

Nyong’o yang awalnya debut di Broadway kini menjadi artis yang sangat diperhitungkan karena bakatnya yang luar biasa. Ia juga tidak setengah-setengah menampilkan aktingnya meskipun mendapatkan peran pendukung.