Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi olahraga lari (pexels.com/cottonbro studio)

Berlari adalah salah satu olahraga terbaik untuk menjaga kebugaran tubuh, namun banyak pelari yang merasa cepat lelah atau kehabisan tenaga saat berlari. Salah satu kunci agar bisa berlari lebih lama tanpa mudah capek adalah dengan mengatur teknik pernapasan yang benar.

Pernapasan yang tepat dapat membantu tubuh mendapatkan oksigen lebih efektif, mengurangi rasa lelah, dan meningkatkan stamina. Yuk, simak 5 cara bernapas yang benar saat lari agar kamu bisa tetap fit dan lari lebih jauh tanpa cepat lelah.

1. Pernapasan perut (Diaphragmatic Breathing)

ilustrasi pernafasan perut (pexels.com/cottonbro studio)

Salah satu teknik pernapasan yang paling efektif saat lari adalah pernapasan perut atau diaphragmatic breathing. Teknik ini melibatkan penggunaan diafragma, otot yang terletak di bawah paru-paru, untuk menarik dan mengeluarkan udara. Dengan bernapas menggunakan perut, kamu akan menghirup lebih banyak udara dibandingkan hanya mengandalkan dada, yang akan mengoptimalkan pasokan oksigen ke tubuh.

Cara melakukannya:

Tarik napas dalam-dalam lewat hidung, biarkan perut mengembang, bukan dada.
Buang napas perlahan melalui mulut, rasakan perut mengempis.
Latihan ini akan membuatmu lebih tahan lama dan mengurangi rasa cepat lelah.

Manfaat:

Memaksimalkan oksigenasi tubuh, sehingga kamu bisa berlari lebih lama tanpa kehabisan tenaga.
Mengurangi ketegangan pada dada dan leher yang sering menyebabkan kelelahan.

2. Pernapasan dengan ritme langkah (Step Breathing)

Editorial Team

Tonton lebih seru di