5 Bagian Terburuk dari Arc Egghead One Piece

Akhirnya manga legendaris One Piece telah memasuki saga terakhirnya dengan arc Egghead yang mengguncang dunia. Kedatangan Topi Jerami di pulau futuristik Vegapunk mengubah jalannya sejarah untuk selamanya. Konflik mereka dengan pemerintah dunia mengirimkan gelombang kejut yang akan dirasakan oleh seluruh faksi politik. Dengan ancaman banjir global yang semakin dekat, setiap pihak akan bergerak sebelum daratan habis terendam.
Secara umum, arc Egghead menyajikan momen-momen menegangkan dengan plot twist yang mengejutkan. Adegan pertarungan yang spektakuler dan pengungkapan lore yang luar biasa. Namun, terdapat beberapa keputusan naratif yang mengecewakan dan meninggalkan banyak hal yang diinginkan, mulai dari pacing yang lambat hingga kurangnya aksi dari karakter-karakter tertentu.
Berikut adalah 5 bagian terburuk dari arc Egghead One Piece yang harus kamu tahu!
1. Kurangnya sorotan bagi sebagian besar kru Topi Jerami

Salah satu kelemahan utama dalam arc Egghead One Piece adalah sebagian besar Topi Jerami, kecuali Trio Monster, terpinggirkan menjadi karakter latar belakang. Nami, Usopp, Chopper, Robin, Brook, dan Jinbe mendapatkan peran yang sangat minim. Hal ini terasa sangat janggal, terutama dalam kasus Jinbe yang baru saja bergabung dengan kru di arc sebelumnya.
Namun hanya ditugaskan untuk memindahkan kotak-kotak alih-alih terlibat dalam pertarungan yang layak bagi seorang petarung sekuat dirinya. Seharusnya, Topi Jerami tidak terkesan seperti karakter sampingan pada tahap ini.
Franky memang memiliki beberapa momen heroik seperti saat ia menyelamatkan nyawa kaptennya dari cengkeraman Saint Jaygarcia Saturn. Namun, meskipun telah mempelajari penemuan Vegapunk di Pulau Karakuri selama dua tahun, Franky tidak mendapatkan peningkatan atau modifikasi baru dari ilmuwan tersebut.
Sang cyborg juga tidak terlibat dalam percakapan yang berarti dengan pahlawan yang ia kagumi. Kurangnya pengembangan karakter Franky merupakan kesempatan yang terbuang sia-sia.
2. Gorosei terasa mengecewakan

Butuh waktu lebih dari dua dekade bagi para penggemar untuk akhirnya mengetahui nama masing-masing anggota Gorosei. Para penguasa dunia yang merupakan boneka Imu ini telah disimpan untuk saga terakhir One Piece. Meskipun kemunculan mereka di Egghead melalui lingkaran pemanggil iblis cukup menakutkan, bentuk mengerikan Gorosei ternyata tidak menimbulkan kerusakan sebesar yang diharapkan.
Kemampuan Haki mereka terasa kurang mengesankan untuk penjahat di akhir cerita, dan mereka terlalu bergantung pada regenerasi.
Jaygarcia Saturn menjadi contoh paling mencolok karena ia membuat beberapa keputusan yang dipertanyakan dalam arc ini. Yang paling menonjol adalah saat ia bertemu Nico Robin dan sisa kru Topi Jerami ia tidak menggunakan racun korosif, teknik peledakan kepala, atau kemampuan melumpuhkan yang dimilikinya.
Jelas bahwa Oda belum ingin mengungkapkan seluruh kemampuan Gorosei, namun hal ini membuat mereka terlihat jauh lebih lemah dari yang seharusnya. Marcus Mars yang hanya melumpuhkan siput-siput acak dan Shepherd Ju Peter yang tidak melakukan tindakan berarti semakin menurunkan kredibilitas mereka.
3. Aura Dragon meredup karena kurangnya tindakannya

Penggambaran karakter Monkey D. Dragon dalam arc Egghead menjadi perdebatan sengit di kalangan penggemar One Piece. Meskipun ia adalah pemimpin misterius Tentara Revolusioner, informasi tentang dirinya sangat sedikit dan ia masih tersembunyi dalam bayang-bayang. Bahkan Shanks yang juga jarang muncul telah melakukan lebih banyak dalam cerita.
Namun, yang paling merusak reputasi Dragon adalah sikapnya yang enggan bertindak ketika rekan-rekannya berada dalam bahaya. Oda jelas menyimpannya untuk momen klimaks di akhir cerita, tetapi penantian ini terasa terlalu lama.
Salah satu contoh yang paling mencolok adalah ketika Ginny ditangkap oleh Tenryuubito dan dijadikan budak untuk melahirkan anak-anak mereka, Dragon tampaknya tidak mengambil tindakan apapun. Hal ini menimbulkan perbandingan yang tidak menguntungkan dengan putranya, Luffy, yang tanpa ragu menyatakan perang terhadap Pemerintah Dunia saat Nico Robin ditahan di Enies Lobby.
Dragon juga hanya menerima kenyataan bahwa Ivankov dan Inazuma dikirim ke Impel Down. Ia bahkan meragukan apakah Sabo benar-benar membunuh Nefertari Cobra meskipun ia seharusnya lebih memahami taktik propaganda yang kerap digunakan pemerintah.
4. Pidato Vegapunk yang bertele-tele

Siaran Vegapunk memicu serangkaian pengungkapan mengejutkan di dunia One Piece. Bahkan sampai-sampai Saturn dan anggota Gorosei lainnya dipanggil ke Egghead hanya untuk membungkam sang ilmuwan. Namun, alur cerita menjadi lambat setelah kematian Vegapunk mengaktifkan pesan pra-rekamnya yang ditujukan kepada seluruh dunia.
Pertama, dibutuhkan empat bab untuk menyelesaikan hitungan mundur 10 menitnya, baru kemudian pidatonya dimulai.
Dalam rentang waktu enam bulan di dunia nyata, siaran Vegapunk berlarut-larut dengan menyampaikan informasi yang sudah jelas. Hanya memberikan dua atau tiga poin penting mengenai sejarah dunia dan dipenuhi dengan reaksi berlebihan dari berbagai karakter dalam cerita.
Karena terlalu bertele-tele, ia bahkan tidak sempat menyelesaikan pidatonya sebelum Gorosei akhirnya menghentikan siarannya. Koala bahkan berhasil merangkum seluruh isi pidatonya kepada Tentara Revolusioner hanya dalam satu halaman manga, sehingga tidak ada alasan yang bisa membenarkan tindakan Vegapunk.
5. Bagian reaksi yang terlalu panjang

Pidato siaran Vegapunk dalam manga One Piece berlangsung dari Bab 1109 hingga Bab 1122. Ini setara dengan konten selama setengah tahun. Bagian ini dari arc Egghead telah dikenal sebagai "Reaction Piece". Oda menghabiskan banyak waktu untuk mengikuti reaksi berbagai karakter terhadap pesan Vegapunk. Sayangnya, panel-panel yang didedikasikan untuk reaksi ini mengurangi fokus pada aksi yang sedang berlangsung di pulau.
Sebagian besar pembaca lebih memilih menyaksikan pertarungan antara Roronoa Zoro dan Ethanbaron V. Nusjuro daripada mendengarkan komentar seorang bajak laut tak dikenal tentang Vegapunk. Reaksi-reaksi inilah yang membuat bab-bab manga terasa lambat, terutama mengingat pembaca harus menunggu satu atau dua minggu untuk melihat perkembangan cerita, namun justru disuguhi begitu banyak panel reaksi.
Kecenderungan Vegapunk untuk bertele-tele dalam pidatonya juga tidak membantu memperbaiki situasi ini.
Meskipun arc Egghead menghadirkan banyak momen epik dan pengungkapan mengejutkan, beberapa aspeknya masih meninggalkan kesan kurang memuaskan. Mulai dari kurangnya sorotan bagi sebagian besar kru Topi Jerami hingga pertarungan yang terasa antiklimaks, ada beberapa hal yang bisa diperbaiki dalam arc ini.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa Egghead tetap menjadi arc yang penting dalam keseluruhan cerita One Piece membuka jalan menuju saga terakhir yang penuh misteri dan pertarungan epik.