ilustrasi daftar (unsplash.com/Cathryn Lavery)
Kalau kamu merasa sering tergoda buat belanja tanpa mikir panjang, langkah pertama yang bisa dicoba adalah berhenti sejenak sebelum beli. Tanyakan ke diri sendiri: “Aku benar-benar butuh ini, atau cuma lagi bosan?” Luangkan waktu minimal satu hari sebelum ambil keputusan. Kalau setelah satu hari kamu masih merasa perlu, baru pertimbangkan untuk beli. Trik sederhana ini bisa bantu otakmu untuk berpikir lebih jernih dan gak dikendalikan oleh emosi sesaat. Selain itu, coba juga biasakan punya daftar belanja dan batas anggaran sebelum masuk ke toko atau buka marketplace, kalau barangnya gak ada di daftar, tahan dulu.
Kamu juga bisa mulai menghindari pemicu belanja impulsif seperti notifikasi promo, email diskon, atau iklan dari media sosial. Kurangi juga kebiasaan menyimpan data kartu di toko online supaya gak mudah checkout. Kalau kamu suka isi waktu dengan belanja karena merasa bosan, coba alihkan ke kegiatan yang memberi rasa senang yang sehat seperti, jalan-jalan sore, ngobrol dengan teman, olahraga, atau belajar hal baru yang selama ini kamu tunda. Semakin sering kamu kasih hadiah lain ke diri sendiri selain barang baru, semakin mudah kamu keluar dari kebiasaan belanja yang gak perlu.
Ternyata alasan kita sering beli barang yang gak kita butuh itu cukup rumit—mulai dari emosi, pengaruh sosial, strategi marketing, sampai cara kerja otak kita sendiri. Tapi bukan berarti kita gak bisa berubah. Dengan mulai mengenali apa yang memicu keinginan belanja, dan memberi jarak sebelum mengambil keputusan, kita bisa hidup lebih hemat dan bebas dari tekanan barang-barang yang gak penting. Yuk mulai pikirkan lagi setiap kali ingin beli sesuatu, kamu layak merasa cukup tanpa harus terus beli barang baru.