Film "Ngeri Ngeri Sedap" berhasil mencuri perhatian para penggemar film Tanah Air, khususnya kalangan masyarakat Batak. Baru launching 2 Juni dan pada 37 hari penayangan, film ini ditonton sebanyak 2.776.397 orang.
Film ini berkisah tentang keluarga yang terdiri dari Pak Domu (Arswendy Beningswara), Mak Domu (Tika Panggabean, Domu (Boris Bokir), Sarma (Gita Butar-butar), Gabe (Lolox) dan Sahat (Indra Jegel). Berawal dari kerinduan Mak Domu terhadap ketiga anak laki-lakinya yang merantau ke Pulau Jawa, perlahan justru membawa konflik keluarga yang lama terpendam, muncul ke permukaan.
Film yang ditulis dan disutradarai Bene Dion ini langsung masuk Top 15 film Indonesia dengan penonton terbanyak.
Bene dalam acara launching di Medan bercerita ide membuat film yang bercerita tentang orang Batak ini sudah dimulai sejak delapan tahun lalu.
Awal mulanya, Bene bersama Boris Bokir Manullang, Lolox, dan Gita Bhebhita kepengin membuat satu film yang pemeran utamanya adalah mereka berempat. Jadi diputuskanlah temanya seputar anak suku batak yang merantau dan tak mau pulang.
"Ini cita-cita yang sangat lama sebenarnya. Setelah filmnya mau dibuat, saya putuskan Indra Jegel memerankan diri saya, karena awalnya kami mau main berempat bareng. Jadi mereka ga audisi, tapi memang film ini dibuat untuk mereka," katanya.
Bene menjelaskan bahwa film Ngeri Ngeri Sedap ini sangat Sumatra Utara sekali atau Medan Kali. Baik itu unsur budayanya, lokasi pembuatannya, dan berkisah tentang keluarga Batak yang memang dikenal sangat suka merantau.
Adegan-adegan yang ditampilkan sangat menggambarkan keseharian. Meski demikian banyak nilai-nilai budaya Batak yang ingin disampaikan Bene dalam film ini. Apa aja ya?