Setiap daerah pasti memiliki keunikan masing-masing. Mulai dari makanan tradisional hingga lagu daerah, tentu mengandung arti yang mendalam. Suku Karo juga memiliki lagu daerah yang artinya sangat penting dan mendalam bagi masyarakatnya.
Lagu-lagu tradisional Karo juga kerap diperdengarkan di berbagai daerah. Berikut ini adalah 4 lagu daerah Karo yang perlu Anda ketahui.
Lagu daerah Karo yang pertama adalah Erkata Berdil. Lagu ini mengisahkan tentang perjuangan masyarakat Karo di masa lampau. Pencipta dari Erkata Berdil ini adalah Djaga Depari. Tergambar jelas bagaimana situasi rakyat Karo kala masa peperangan. Berikut ini adalah lirik lagu Erkata Berdil:
Erkata bedil i kota medan turang la megogo
Ngataken kami maju ngelawan ari oh turang
Tading ijenda si turang besan turang la megogo
Rajin kujuma si muat nakan ari o turang
O turang la megogo (kai aku nindu turang)
Uga sibahan arihta
Masih merupakan karya Djaga Depari, Terang Bulan mengisahkan tentang kisah rindu seseorang pada kekasihnya. Ia sangat mencintai kekasihnya hingga memiliki kerinduan tak terbatas. Kerinduan ini berawal dari terpisahnya jarak antara kedua insan manusia ini.
Berikut adalah lirik lagu Terang Bulan:
endeken kami lagu siterang bulan turang la megogo
endeken kami lagu siterang bulan turang la megogo
tare-tarena bintang mergaris-garis
pala-palana kita nggo erkuan turang la megogo
pala-palana kita nggo erkuan turang la megogo
nde sirang ningen pagi kami ngandung tertangis
enda adinga sirang pagi kami ngandung tertangis
Sora Mido merupakan salah satu lagu daerah Karo yang cukup terkenal. Dalam bahasa Indonesia, Sora Mido memiliki arti Suara Kesedihan. Lagu ini mengisahkan tentang ratapan dan kesedihan yang dirasakan oleh masyarakat Karo kala mereka harus melihat terjadinya peperangan. Perang ini tentu membawa kisah pilu karena ada banyak korban jiwa maupun harta benda di dalamnya. Berikut ini adalah penggalan lirik lagu Sora Mido:
Terbegi sora bulung-bulung erdeso
I babo makam pahlawan silino
Bangunna serko medodo
Cawir cere sorana mido-idom
Cawir cere sorana mido-idom
Terawih dipul meseng kutanta ndube
Iluh silumang ras simbalu-mbalu erdire-dire
Sora ndehereng erperenge-renge ateKinata ngayak-ngayak medeka ndube
Kinata ngayak merdeka ndebe
Djaga Depari memang menciptakan banyak lagu daerah untuk suku Karo, termasuk Piso Surit. Piso Surit ini merupakan sebuah lagu yang biasa dibawakan untuk mengiringi tarian Piso Surit. Lagu ini mengisahkan tentang kisah rindu dari seorang kekasih pada tambatan hatinya.
Beberapa sumber mengatakan bahwa lagu ini terinspirasi dari suara burung Piso Surit. Suara burung yang seolah sedang memanggil kekasihnya ini terdengar sangat menyedihkan hingga akhirnya terciptalah lagu dengan judul sama. Dalam lagu ini disebutkan bahwa sang lelaki akan memenuhi janjinya untuk menikah dengan kekasihnya setelah kemerdekaan negara berhasil diraih. Berikut adalah penggalan lirik lagu Piso Surit.
Piso surit piso surit
terdilo dilo terpingko pingko
Lalap la jumpa ras atena ngena
Ija kel kena tengah na gundari
siangna menda turang atena wari
Entabeh naring matakena tertunduh
Kami nimaisa turang tangis teriluh