ilustrasi kakak beradik sedang bermain puzle (pexels.com/Ketut Subiyanto)
Rutinitas yang konsisten bisa menjadi kunci dalam mengurangi frekuensi tantrum. Anak-anak cenderung merasa lebih aman dan nyaman dengan jadwal yang teratur. Buatlah rutinitas harian yang jelas untuk adik, mulai dari waktu bangun, makan, bermain, hingga tidur. Dengan rutinitas yang konsisten, adik akan tahu apa yang diharapkan dan kapan harus melakukannya, sehingga mengurangi rasa frustasi.
Selain itu, sertakan waktu istirahat yang cukup dalam rutinitas harian adik. Anak-anak yang lelah cenderung lebih mudah marah. Pastikan adik mendapatkan tidur yang cukup setiap malam dan waktu istirahat di siang hari jika diperlukan. Rutinitas tidur yang baik juga bisa membantu memperbaiki suasana hati adik dan mengurangi kemungkinan tantrum.
Terakhir, tetap fleksibel dalam menghadapi situasi yang tak terduga. Meskipun rutinitas penting, terkadang perubahan tidak bisa dihindari. Jika ada perubahan dalam jadwal, beri tahu adik sebelumnya dan bantu dia untuk memahami situasinya. Misalnya, jika ada acara keluarga di malam hari yang mengganggu waktu tidurnya, jelaskan dengan lembut dan berikan dukungan ekstra agar adik tetap merasa aman.
Menghadapi adik bungsu yang gampang tantrum memang bukan perkara mudah. Namun, dengan mengidentifikasi penyebab tantrum, menawarkan solusi yang menenangkan, dan membuat rutinitas yang konsisten, kamu bisa membantu adik belajar mengelola emosinya dengan lebih baik.
Ingat, kesabaran dan perhatianmu sangat penting dalam proses ini. Jadi, mulai sekarang, cobalah terapkan tiga cara ini dan lihat perubahan positif pada adik bungsumu. Bagaimana menurutmu? Apa saja tantangan yang kamu hadapi saat menasehati adik yang gampang tantrum? Mari berbagi cerita dan tips di kolom komentar!