Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita sedang menulis notes (unsplash.com/Sebastian Pandelache)

Pernahkah kamu merasa tulisan yang kamu buat terlihat datar dan kurang menarik? Padahal, kamu sudah berusaha keras menulis dengan baik. Nah, kamu nggak sendirian! Banyak penulis, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman, sering mengalami hal serupa.

Ternyata, ada beberapa teknik menulis yang bisa bikin tulisanmu jadi lebih memikat dan tentunya jauh dari kata garing.

Di artikel ini, kita bakal membahas tiga teknik menulis yang nggak hanya membuat tulisanmu lebih menarik, tetapi juga bisa bikin pembaca betah membaca dari awal sampai akhir. Yuk, simak teknik-teknik berikut ini dan buktikan sendiri hasilnya!

1. Gunakan bahasa sehari-hari yang dekat dengan pembaca

unsplash.com/Thought Catalog

Menggunakan bahasa yang akrab dan sehari-hari bisa bikin tulisanmu lebih dekat dengan pembaca. Hindari kata-kata yang terlalu kaku atau formal, kecuali memang sedang menulis untuk keperluan yang sangat resmi. Bahasa yang santai membuat tulisan lebih mengalir dan terasa lebih personal. Misalnya, daripada menulis “akan tetapi”, lebih baik gunakan “tapi” atau “nggak cuma itu, lho”.

Penting juga untuk menghindari kalimat yang terlalu panjang. Kalimat yang panjang sering membuat pembaca bingung dan kehilangan fokus. Cobalah untuk memecah kalimat panjang menjadi beberapa kalimat pendek yang lebih mudah dipahami. Dengan gaya bahasa yang lebih kasual, pembaca merasa seolah-olah sedang ngobrol santai dengan penulis, bukan sekadar membaca teks yang kaku.

2. Manfaatkan cerita atau anecdote untuk memancing emosi

ilustrasi anak yang sedang marah (pexels.com/mohamed abdelghaffar)

Salah satu cara paling efektif untuk menarik perhatian pembaca adalah dengan bercerita. Cerita atau anekdot yang relevan dengan topik bisa membuat tulisan lebih hidup dan menggugah emosi. Misalnya, jika sedang membahas tips produktivitas, cobalah menceritakan pengalaman pribadi atau kejadian lucu yang pernah dialami. Pembaca lebih mudah terhubung dengan cerita nyata daripada sekadar teori atau fakta kering.

Selain itu, penggunaan cerita juga bisa menjadi cara untuk memperkenalkan topik yang mungkin berat atau sulit dipahami. Dengan bercerita, pembaca akan lebih mudah menangkap inti pesan yang ingin disampaikan tanpa merasa terbebani. Pastikan cerita yang digunakan singkat dan langsung ke intinya agar tidak keluar jalur dari topik utama tulisan.

3. Sisipkan pertanyaan retoris untuk menggugah rasa penasaran

ilustrasi wanita sedang menulis (unsplash.com/Sebastian Pandelache)

Pertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak butuh jawaban tapi bisa memancing pembaca untuk berpikir. Teknik ini efektif digunakan untuk menjaga perhatian pembaca dan membuat mereka merasa terlibat dalam tulisanmu. Misalnya, “Pernah gak merasa tulisanmu membosankan meskipun sudah dicoba berkali-kali?” atau “Siapa sih yang gak mau tulisannya dibaca banyak orang?” Pertanyaan semacam ini bisa membuat pembaca berhenti sejenak dan merenung, sehingga interaksi dengan tulisan menjadi lebih intens.

Gunakan pertanyaan retoris di bagian pembuka, tengah, atau penutup untuk memberi efek dramatis yang menarik. Teknik ini bisa menjadi jembatan untuk menyambung paragraf atau menguatkan argumen yang ingin disampaikan. Dengan begitu, tulisanmu tidak hanya informatif tapi juga memikat perhatian.

Menulis adalah proses kreatif yang membutuhkan sentuhan personal agar pesan yang ingin disampaikan sampai dengan tepat kepada pembaca. Menggunakan bahasa sehari-hari, bercerita, dan menyisipkan pertanyaan retoris adalah beberapa teknik yang bisa bikin tulisanmu lebih seru dan jauh dari kata garing. Terus eksplorasi gaya menulismu dan jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dalam menulis.

Sudah siap bikin tulisanmu lebih menarik? Yuk, terapkan teknik-teknik di atas dan rasakan perbedaannya! Jangan lupa share pengalamanmu menulis di kolom komentar, ya! Siapa tahu bisa jadi inspirasi buat penulis lainnya!

Editorial Team