3 Pesan Menyentuh dari Novel Dona Dona, Penuh Kalimat Apresiasi

Dona Dona adalah novel ketiga dalam seri Funiculi Funicula karya Toshikazu Kawaguchi. Dona Dona sendiri merupakan nama sebuah kafe yang terletak di Hakodate, Hokkaido, Jepang. Kafe ini memiliki kemampuan serupa dengan kafe Funiculi Funicula di Tokyo, yaitu dapat membawa pelanggannya melakukan perjalanan melintasi waktu.
Setiap pelanggan yang pergi melintasi waktu memiliki alasan yang berbeda-beda. Di dalam novel ini, alasan-alasan tersebut sangat menyentuh dan mengharukan. Pertemuan mereka dengan orang yang sangat mereka sayangi saat melintasi waktu menjadi kesempatan berharga yang penuh makna.
Kisah yang penuh emosi ini tidak hanya mengandung momen-momen yang mengharukan, tetapi juga pesan-pesan mendalam yang dapat menyentuh hatimu. Berikut adalah tiga di antaranya.
1. Kamu adalah orang yang hebat
“Kau hebat sudah berusaha dan tidak menyerah. Kau hebat. Itu bukan sihir atau semacamnya. Karena meskipun waktu itu aku menghampirimu, tetap saja situasi yang kau alami tidak berubah, kan? Kesulitanmu tetap sama, kan? Tapi, dirimu yang sekarang ini ada karena kau berusaha sekuat tenaga demi masa depan dan kebahagiaanmu. Bukan begitu?” — Dona Dona, halaman 68-69
Kamu hebat karena sudah bekerja keras dan tidak menyerah. Kamu pantas merasakan kebahagiaan dan segala hal baik dalam hidupmu. Perubahan dan kebahagiaan yang kamu rasakan sekarang adalah buah dari perjuanganmu untuk terus bangkit dan maju. Tekad dan kerja kerasmu untuk terus berjuang patut mendapatkan apresiasi. Terima kasih sudah memilih untuk bertahan meski dihadapkan banyak kesulitan.
2. Kamu pantas bangga pada dirimu sendiri
“Angkat kepalamu. Kau pantas bangga pada dirimu sendiri. Kau sendiri yang berhasil mewujudkan kebahagiaan ini…” — Dona Dona, halaman 69
Kamu pantas merasa bangga pada dirimu sendiri. Kamu berhasil bertahan saat menghadapi banyak tantangan, membuktikan bahwa kamu layak mendapatkan kebahagiaan ini. Percaya dirilah dan jangan ragu untuk mengapresiasi dirimu sendiri atas segala pencapaian yang telah kamu raih. Izinkan dirimu menerima dan merasakan kebahagiaan.
3. Setiap orang, termasuk kamu, dilahirkan untuk bahagia
“Menurutku, kematian tidak seharusnya menjadi alasan seseorang tidak bahagia. Sebab, tak ada orang yang tak akan mati. Jika kematian adalah penyebab ketidakbahagiaan, berarti semua orang dilahirkan untuk tidak bahagia. Hal itu tidak benar. Setiap orang tentu dilahirkan demi kebahagiaan.” — Dona Dona, halaman 263
Setiap orang dilahirkan untuk merasakan kebahagiaan. Meskipun hidup ini hanya sementara, kamu tetap bisa menikmati dan menghargai setiap momen dan menemukan kebahagiaan dalam perjalananmu. Kematian adalah bagian dari kehidupan, yang pasti akan dialami oleh setiap makhluk yang bernyawa. Ia bukan alasan untuk hidup dalam ketidakbahagiaan, ketakutan, dan kesedihan. Jalanilah hidupmu dengan penuh makna dan manfaatkan waktumu dengan sebaik-baiknya.
Perjalanan mereka melintasi waktu meninggalkan kesan hangat yang membekas di hati. Kisah perjuangan mereka untuk hidup, bangkit dari keterpurukan, dan meraih kebahagiaan sangat menyentuh. Meskipun kenyataan tidak berubah, mereka yang melakukan perjalanan melintasi waktu pulang dengan hati yang lebih ringan. Saat membaca buku ini, kamu mungkin akan menemukan pesan yang berkesan untukmu sendiri.