3 Kesalahan dalam Menasihati yang Bikin Niat Baikmu Gagal Dipahami

Salah satu bentuk kepedulian dan rasa sayang kepada seseorang adalah berani memberikan nasihat, terutama saat orang tersebut tidak sadar bahwa apa yang diyakininya benar, ternyata salah. Kamu ingin mengingatkan agar orang-orang tersebut tidak sampai terjerumus pada hal buruk yang merugikan. Meski tidak mudah, kamu berusaha memberanikan diri demi niat mulia “menyelamatkan” mereka yang kamu sayangi.
Namun, pada kenyataannya tidak semua nasihat dapat diterima, sekali pun isinya sangat berharga. Alih-alih mendatangkan kesadaran, ucapanmu tersebut malah terkadang menimbulkan rasa sakit hati. Lantas, apa yang keliru, ya? Ternyata, beberapa kesalahan dalam menasihati berikut ini bikin niat baikmu gagal dipahami, lho!
1.Ingin menasihati karena merasa orang tersebut membutuhkannya
Ketika kamu menyayangi seseorang, pasti di dalam hati akan tumbuh keinginan untuk memberikan yang terbaik baginya, meski tanpa diminta terlebih dahulu. Hal ini juga terjadi saat orang tersebut tampaknya sedang menghadapi situasi yang cukup sulit. Berbekal rasa peduli yang tinggi, kamu berinisiatif untuk menyampaikan nasihat karena merasa orang itu sangat membutuhkannya.
Sayangnya, tindakan ini terkadang tidak mendapatkan respons positif. Pasalnya, banyak orang sebenarnya sudah paham bahwa dirinya tidak sedang baik-baik saja, tetapi juga sudah berusaha berproses untuk memperbaiki situasi, meski belum mendapatkan hasil yang diharapkan. Akibatnya, nasihat yang kamu sampaikan justru bisa semakin membebani karena membuat orang yang bersangkutan merasa kurang nyaman.