2. Manfaatkan teknologi untuk tetap terhubung

ilustrasi video call dengan anak (pexels.com/Vanessa Garcia)

Dengan perkembangan teknologi, seorang ayah akan tetap bisa terhubung dengan anak-anak meskipun kamu mungkin sedang melakukan perjalanan dinas atau berada di tempat kerja. Manfaatkan fitur-fitur seperti video call, chat, atau media sosial untuk tetap terhubung dan berkomunikasi dengan anak-anak.

Jadi, walaupun mungkin kamu tidak selalu bisa bersama secara fisik, tetapi kamu tetap bisa memberikan perhatian dan support lewat teknologi. Tanpa kamu sadari, hal sepele seperti ini bisa memperkuat hubungan dengan anak-anakmu.

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Keseimbangan Mental di Bulan Ramadan 

3. Terlibat dengan kegiatan anak

ilustrasi kegiatan sekolah anak (pexels.com/Brett Sayles)

Buatlah usaha nyata untuk terlibat dalam kehidupan anak-anak. Baik itu dengan menghadiri acara sekolah, kegiatan olahraga, atau komunitas tertentu yang mereka ikuti. Meskipun jadwal kerjamu padat, cobalah untuk menyisihkan waktu untuk hadir di acara-acara penting dalam kehidupan anak-anak.

Terlibat aktif dengan kegiatan mereka tidak hanya bisa memberikan support pada pertumbuhan dan perkembangan mereka, lho. Akan tetapi ini juga mampu memperkuat hubungan kalian sebagai orangtua dan anak.

4. Komunikasi yang intens

ilustrasi orang tua ngobrol dengan anak (freepik.com/our-team)

Penting sekali untuk membangun komunikasi yang intens dengan anak-anak. Terutama bahwa kamu punya jadwal kerja yang padat dan sibuk. Bicarakan dan ceritakan dengan mereka tentang pekerjaanmu, kenapa kamu harus bekerja keras, dan pentingnya menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Buat mereka memahami apa yang kamu lakukan dan bagaimana itu mempengaruhi waktu yang kamu habiskan dengan mereka. Komunikasi seperti ini akan membangun rasa percaya sehingga anak-anak bisa mengerti dan memahami posisimu.

5. Seimbangkan waktu antara pekerjaan dan keluarga

ilustrasi bersama anak (pexels.com/Brett Sayles)

Walaupun pekerjaan jadi prioritas utama dalam hidupmu, jangan lupakan pentingnya menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga. Usahakan untuk membatasi dengan jelas antara waktu kerja dan waktu keluarga.

Jangan pernah biarkan pekerjaan mengambil alih hidupmu sepenuhnya. Jadwalkan waktu bersama keluarga dan pastikan untuk menghabiskan waktu dengan berkualitas bersama mereka tanpa gangguan pekerjaan sedikitpun.

Menjadi seorang ayah yang punya kesibukan dan jadwal kerja yang padat memang sebuah tantangan. Akan tetapi kamu tetap bisa memainkan peran yang penting sukses dalam kehidupan anak-anak dengan menetapkan batasan-batasan tersendiri.

Sehingga, kamu bisa menjadi panutan yang baik bagi mereka dan memberikan support yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang tangguh dan bahagia. Siap menjalani peran ayah yang sibuk namun tetap diidolakan oleh anak-anak?

Baca Juga: 7 Karakter Ayah di Captivating the King, Semuanya Penyayang