Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tips Bersikap Tenang Menghadapi Anak Kecil yang Tantrum 

ilustrasi anak kecil yang tantrum (pexels.com/Phil Nguyen)

Menghadapi anak kecil yang sedang tantrum memang bisa menjadi situasi yang menantang. Tantrum adalah ledakan emosional yang biasanya ditandai dengan tangisan, teriakan, atau bahkan tingkah laku agresif. Hal ini bisa terjadi pada anak siapa saja, baik itu anak sendiri, keponakan, atau anak yang kita temui di tempat umum. Ketika anak kecil mengalami tantrum, penting untuk tetap tenang dan tidak ikut tersulut emosi.

Menjaga ketenangan adalah kunci utama dalam menghadapi situasi ini agar dapat mengelola emosi anak dengan efektif. Tetap tenang saat menghadapi tantrum bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan beberapa strategi yang tepat, kamu bisa melakukannya. Berikut adalah lima tips untuk bersikap tenang saat menghadapi anak kecil yang sedang tantrum.

1. Tarik napas dalam-dalam dan tetap tenang

ilustrasi menghadapi anak kecil yang tantrum (pexels.com/William Fortunato)

Saat anak kecil mulai tantrum, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menarik napas dalam-dalam dan mencoba untuk tetap tenang. Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi sangat penting. Ketika kamu merasa tenang, kamu bisa berpikir lebih jernih dan mengendalikan situasi saat ada anak kecil tantrum dengan lebih baik. Menarik napas dalam-dalam membantu menurunkan tingkat stres dan memberikan waktu bagi otak untuk berpikir lebih rasional.

Jika kamu merasa mulai kehilangan kesabaran, ingatkan dirimu sendiri bahwa anak kecil tidak memiliki kontrol penuh atas emosinya. Mereka masih belajar bagaimana mengekspresikan perasaan dan mengelola frustrasi. Dengan menarik napas dalam-dalam, kamu bisa menjaga emosimu tetap stabil, sehingga bisa memberikan respon yang lebih efektif dan penuh kasih sayang. Cobalah untuk menghitung hingga sepuluh sambil menarik napas, dan fokus pada tujuan untuk membantu anak mengatasi emosinya.

2. Beri anak ruang untuk menenangkan diri

ilustrasi anak kecil yang tantrum (pexels.com/Alexander Dummer)

Ketika anak kecil tantrum, cobalah untuk memberinya ruang  untuk menenangkan diri. Kadang-kadang, anak membutuhkan waktu sendiri untuk meredakan emosinya tanpa ada gangguan. Pastikan anak berada di tempat yang aman dan biarkan dia mengekspresikan perasaannya. Kamu bisa tetap berada di dekatnya, tetapi jangan terlalu mendekat atau memberikan terlalu banyak instruksi.

Memberikan anak ruang untuk menenangkan diri juga menunjukkan bahwa kamu menghargai kebutuhannya untuk mengekspresikan emosi. Ini membantu anak belajar bahwa perasaan mereka valid dan penting, tetapi juga perlu diatur dengan cara yang sehat. Setelah anak mulai tenang, kamu bisa mendekat dan menawarkan pelukan atau dukungan dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang.

3. Gunakan suara yang tenang dan lembut

ilustrasi menghadapi anak kecil yang tantrum (pexels.com/William Fortunato)

Ketika anak kecil sedang tantrum, cara kamu berbicara padanya sangat berpengaruh. Menggunakan suara yang tenang dan lembut dapat membantu meredakan situasi. Hindari berteriak atau berbicara dengan nada tinggi, karena hal ini bisa membuat anak semakin marah atau cemas. Sebaliknya, berbicaralah dengan lembut dan perlahan, seolah-olah kamu sedang menenangkan diri sendiri.

Suara yang tenang dan lembut tidak hanya membantu menenangkan anak, tetapi juga menunjukkan bahwa kamu sedang mengendalikan situasi dengan baik. Anak kecil seringkali mengambil isyarat emosional dari orang dewasa di sekitarnya. Jadi, ketika kamu menunjukkan ketenangan melalui suaramu, anak akan lebih mungkin merespon dengan cara yang sama. Ingatlah untuk selalu mendekati anak dengan penuh kasih sayang dan pengertian.

4. Alihkan perhatian anak dengan aktivitas positif

ilustrasi menghadapi anak kecil yang tantrum (pexels.com/Ivan Samkov)

Mengalihkan perhatian anak dari sumber frustrasinya bisa menjadi cara efektif untuk meredakan tantrum. Cobalah menawarkan aktivitas yang menarik atau mainan yang disukainya. Mengalihkan perhatian anak ke sesuatu yang positif dapat membantu mengurangi intensitas emosinya dan membuatnya merasa lebih baik. Aktivitas seperti membaca buku, bermain dengan mainan favorit, atau menggambar bisa menjadi pilihan yang baik.

Selain itu, mengalihkan perhatian juga membantu anak belajar bahwa ada cara lain untuk mengatasi perasaan negatif. Ini mengajarkan anak bahwa mereka memiliki kontrol atas bagaimana mereka merespon situasi yang membuat mereka frustrasi. Dengan memberikan alternatif positif, kamu membantu anak mengembangkan keterampilan mengelola emosi yang lebih baik. Pastikan kamu selalu memiliki beberapa ide aktivitas siap di tangan untuk digunakan saat dibutuhkan.

5. Tetap konsisten dan sabar

ilustrasi menghadapi anak kecil yang tantrum (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Konsistensi dan kesabaran adalah kunci dalam menghadapi tantrum anak kecil. Pastikan kamu selalu merespon dengan cara yang sama setiap kali anak mengalami tantrum. Ini membantu anak memahami bahwa ada batasan yang jelas dan bahwa perilaku tertentu tidak akan membuat mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Konsistensi dalam merespon juga membantu anak merasa lebih aman dan memahami apa yang diharapkan dari mereka.

Selain itu, bersikap sabar adalah hal yang sangat penting. Mengatasi tantrum membutuhkan waktu dan tidak ada solusi instan. Dengan kesabaran, kamu menunjukkan kepada anak bahwa kamu peduli dan siap membantu mereka mengatasi perasaan mereka. Kesabaran juga membantu kamu menghindari respon yang impulsif atau emosional, yang bisa memperburuk situasi. Ingatlah bahwa setiap anak belajar dengan kecepatannya sendiri, dan dengan kesabaran, kamu membantu mereka tumbuh menjadi individu yang lebih kuat dan lebih mampu mengelola emosinya.

Menghadapi anak kecil yang sedang tantrum memang bisa menjadi tantangan, tetapi dengan sikap tenang dan strategi yang tepat, kamu bisa mengelola situasi dengan lebih baik. Ingatlah bahwa anak kecil masih dalam proses belajar, dan dengan dukungan serta pengertian, mereka akan tumbuh menjadi individu yang lebih mampu mengelola emosinya. Tetap tenang dan penuh kasih sayang adalah kunci utama dalam menghadapi tantrum anak kecil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us