5 Pertimbangan Berat Single Parent untuk Menikah Lagi, Restu Anak?

Menjalani pernikahan baru tak semudah itu bagi single parent

Menjalani pernikahan tidaklah segampang kelihatannya, jika tidak kuat dan bersama pasangan yang salah maka bisa berakhir dengan perpisahan. Namun jika berpisahnya ketika sudah punya anak dan menjadi single parent, memutuskan untuk menikah lagi malah semakin berat. Bukan karena tidak mau, tapi hal-hal yang dipertimbangkan semakin banyak dan berat. 

Tidak sesederhana pernikahan pertama, bagi single parent untuk menikah lagi merupakan keputusan besar yang gak bisa sembarangan dilakukan. Mulai dari restu anak, kesiapan diri untuk membagi waktu, hingga pertimbangan berat soal penerimaan keluarga kedua belah pihak.

Lebih jelasnya tentang apa saja pertimbangan berat single parent untuk menikah lagi ada pada poin-poin berikut. 

1. Siapkah menjalani lika-liku rumah tangga lagi?

5 Pertimbangan Berat Single Parent untuk Menikah Lagi, Restu Anak?ilustrasi stres (pexels.com/Ekaterina Bolovtsova)

Hal yang menjadi pertimbangan berat bagi single parent untuk menikah lagi ialah kesiapan diri untuk menjalani lika-liku rumah tangga lagi. Karena bangkit setelah gagal di pernikahan sebelumnya bukanlah hal mudah, dan untuk menikah lagi ketika sudah terbiasa sendiri juga tidak mudah. Sehingga perlu dipertimbangkan baik-baik untuk memulai rumah tangga baru lagi dengan kondisi sebagai single parent

2. Restu dan kesediaan anak untuk punya orangtua baru

5 Pertimbangan Berat Single Parent untuk Menikah Lagi, Restu Anak?ilustrasi orangtua (pexels.com/Julia M Cameron)

Hal lainnya yang juga jadi pertimbangan berat saat ingin menikah lagi bagi single parent ialah restu dari anak. Yang mana sebagai orangtua tentua izin dan kesediaan anak untuk memiliki orangtua baru merupakan hal penting yang jadi kunci mengambil keputusan.

Karena ada anak yang akan harus menyesuaikan diri juga dengan orangtua barunya nanti, jadi harus atas persetujuannya juga. 

Baca Juga: 5 Alasan yang Tepat untuk Mengundurkan Waktu Pernikahan

3. Penerimaan keluarga

5 Pertimbangan Berat Single Parent untuk Menikah Lagi, Restu Anak?ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Cottonbro)

Penerimaan keluarga tidak hanya jadi pertimbangan saat menikah pertama kali, tapi juga saat memutuskan untuk menikah lagi untuk single parent. Tapi penerimaan keluarga justru lebih berat kalau salah satu ada yang sudah punya anak.

Baik dari keluargamu atau keluarga pasangan, tidak semua orang senang jika ada anggota keluarganya menikah dengan yang sudah punya anak. 

4. Trauma kegagalan pernikahan sebelumnya

5 Pertimbangan Berat Single Parent untuk Menikah Lagi, Restu Anak?ilustrasi pasangan pergi (pexels.com/Alena Darmel)

Trauma atas kegagalan pernikahan sebelumnya pun menjadi pertimbangan berat bagi single parent untuk menikah lagi. Setiap orang memiliki proses penyembuhan trauma yang berbeda, dan penting untuk tahu kesanggupan mental untuk tidak terpancing trauma lagi ketika menikah.

Karena memaksakannya ketika masih trauma tidak akan baik untuk pernikahan yang dijalani kelak. 

5. Ada atau tidaknya waktu untuk mengurus pasangan

5 Pertimbangan Berat Single Parent untuk Menikah Lagi, Restu Anak?ilustrasi pasangan makan (pexels.com/Cottonbro Studio)

Hal yang gak kalah beratnya jadi pertimbangan single parent untuk menikah lagi ialah pembagian waktu untuk mengurus pasangan. Terlebih lagi untuk single parent yang sudah lama sendiri dan disibukkan dengan kariernya, membagi waktu dengan pasangan baru tidaklah mudah.

Jadi kalau sudah bisa mengatur waktu antara pekerjaan, anak dan pasangan, lalu bersedia untuk kembali mengurus pasangan barulah di situ baik untuk menikah lagi. 

Bagi yang sudah pernah gagal dan menjadi single parent, menikah lagi bukanlah keputusan mudah. Lima poin tadi merupakan beberapa contoh hal yang jadi pertimbangan berat untuk menikah lagi. 

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Bayangan Mantan Masih Menghantui Pikiran

afifah hanim Photo Community Writer afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya