5 Alasan Anak Kehilangan Motivasi untuk Bekerja Sama

Kerja sama adalah keterampilan penting yang harus diajarkan sejak dini kepada anak. Keterampilan ini tidak hanya membantu anak berinteraksi dengan orang lain tetapi juga membangun rasa empati, tanggung jawab, dan kemampuan untuk mencapai tujuan bersama.
Namun, ada kalanya anak menunjukkan sikap enggan atau bahkan menolak untuk bekerja sama, baik di rumah, sekolah, maupun dalam lingkungan sosial lainnya.
Saat anak kehilangan motivasi untuk bekerja sama, orangtua dan pendidik sering kali bingung mencari penyebabnya. Tindakan ini bukanlah tanda bahwa anak tidak peduli, melainkan sering kali merupakan respons terhadap lingkungan atau pola asuh yang tidak mendukung.
Untuk membantu anak kembali termotivasi, penting untuk memahami penyebab yang mendasari masalah tersebut. Berikut adalah lima alasan utama mengapa anak bisa kehilangan motivasi untuk bekerja sama.
1. Anak kurang percaya diri
Anak yang kurang percaya diri sering merasa ragu untuk bekerja sama karena takut tidak bisa memberikan kontribusi yang berarti. Mereka mungkin merasa bahwa kemampuan mereka tidak cukup baik atau bahwa mereka akan dibandingkan dengan orang lain.
Dalam situasi ini, anak cenderung menarik diri dan menghindari kerja sama. Memberikan dukungan emosional, seperti meyakinkan anak bahwa setiap kontribusi mereka berharga, dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri mereka. Selain itu, berikan mereka tugas kecil yang sesuai dengan kemampuan mereka untuk membangun kepercayaan diri secara bertahap.