Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi potret keluarga bahagia (pexels.com/Elina Fairytale)

Menjadi orangtua yang dicintai anak, tidak hanya dengan memberikan kasih sayang dan perhatian, tetapi juga membangun hubungan yang kokoh dan bermakna. Apalagi di era digital seperti ini dimana gangguan dari luar bisa dengan mudah menyerang anak dan bisa menyebabkan dampak negatif.

Agar anak tidak mudah terpengaruh dengan hal buruk dari luar, penting untuk memainkan peran aktif dalam mengawasi dan memberikan bimbingan terbaik untuk anak. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memberikan pendidikan yang kuat mengenai nilai yang benar dan salah, mengajarkan keterampilan sosial yang sehat, dan menjalin komunikasi yang baik.

Selain itu ada tips ampuh dari praktisi parenting Islami Ustaz Bendri Jaisyurrahman agar anak tidak mudah terpengaruh hal buruk dari luar, yaitu dengan menerapkan BABE. BABE sendiri merupakan singkatan dari Baik, Asyik, Bernilai, dan Empati, berikut ulasannya.

1. Menjadi orangtua yang baik

ilustrasi ibu memberikan kue untuk putrinya (pexels.com/cottonbro studio)

Menjadi orangtua yang baik melibatkan komitmen untuk memahami, mendukung, dan membimbing anak dengan cara positif dan bijaksana. Tunjukkan kepada anak bahwa mereka dicintai dengan memberikan kasih sayang, perhatian, dan dukungan emosional yang konsisten.

Orangtua harus memiliki pengendalian emosi yang baik untuk menghindari perilaku kasar yang bisa menyakiti anak. Tunjukkan kepada anak cara menyelesaikan masalah yang baik dengan mengedepankan komunikasi yang sehat.

Ajarkan anak untuk bersikap murah hati dengan selalu berbagi dan memberikan apresiasi dari setiap tindakan baik yang dilakukan anak. Luangkan waktu khusus setiap hari untuk berinteraksi dengan anak, mendengarkan ceritanya dengan penuh antusias, dan menjadi penenang saat anak merasa sedih.

2. Menjadi orangtua yang asyik

ilustrasi ayah bermain bersama anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Pengaruh buruk dari luar bisa dengan mudah mempengaruhi anak, apalagi jika orangtua kurang memahami dunianya. Maka dari itu, perlu untuk menjadi orangtua yang asyik dengan selalu peduli dan menunjukkan sisi menyenangkan dan akrab.

Tunjukkan jika bisa menjadi sahabat sekaligus orangtua dengan mendengarkan dan menghargai pendapat anak. Lakukan kegiatan menyenangkan bersama dan jangan takut untuk tertawa bersama serta menunjukkan sisi humor.

Ciptakan momen berharga bersama anak dengan selalu hadir disisinya baik dalam kondisi suka maupun duka untuk menujukkan dukungan dan kasih sayang. Dengan menjadi orangtua asyik akan menciptakan hubungan yang menyenangkan sehingga anak akan tumbuh menjadi pribadi yang positif.

3. Menjadi orangtua yang bernilai

ilustrasi anak berbahagia dengan orangtua (pexels.com/Ksenia Chernaya)

Menjadi orangtua yang asyik dan menyenangkan untuk anak memang baik, tetapi jangan sampai apa yang dilakukan tidak bernilai. Orangtua harus tetap mengajarkan nilai-nilai positif melalui perkataan dan tindakan agar menjadi contoh yang baik untuk anak.

Jelaskan mengenai nilai kejujuran, empati, tanggung jawab, integritas, dan kerja keras serta tunjukkan bagaimana cara menerapkan nilai tersebut dalam kehidupan. Jangan lupa untuk memberikan pujian dan apresiasi saat anak menunjukkan nilai kebaikan yang telah diajarkan.

Saat orangtua konsisten dalam mendidik dan memberi contoh yang baik mengenai nilai-nilai moral yang penting, maka akan terbentuk karakter anak yang bijaksana. Selain itu akan lebih mudah bagi anak dalam menghadapi tantangan hidup dan lebih bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan.

4. Menjadi orang tua yang empati

ilustrasi ibu memeluk putranya (pexels.com/Yan Krukau)

Empati orangtua kepada anak merupakan sikap yang penting dilakukan agar anak merasa didengar, dipahami, dan didukung. Jadilah sumber dukungan dan ketenangan bagi anak dengan menjadi tempat pulang yang aman dan nyaman.

Saat anak mengalami kesulitan atau melakukan kesalahan, hindari mengkritik atau menyalahkan karena bisa membuat anak merasa tidak berharga. Jangan sampai anak mencari kenyamanan di tempat lain yang bisa berpotensi membawa kerusakan pada diri anak.

Bersikaplah terbuka dan hargai perspektif anak untuk membangun kepercayaan dan memperkuat hubungan dengan mereka. Bantu anak memvalidasi perasaannya dan mencari solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi dengan cara yang benar.

Untuk memastikan anak tidak mudah terpengaruh hal buruk dari luar dibutuhkan konsistensi dan perhatian penuh dari orangtua. Menjadi orangtua yang baik, asyik, bernilai, dan berempati akan membantu melindungi anak dari pengaruh negatif yang mungkin mereka hadapi.

Editorial Team