Pimpinan Ponpes Darularafah Raya Harun Lubis menerima penghargaan dari BI Sumut untuk program pertanian (dok.istimewa)
Lalu, melaksanakan program khidmatul ummah, dimana santri kelas 5 diwajibkan untuk bermukim di masjid-masjid pada saat bulan Ramadhan selama 10 hari mulai dari 11 sampai 20 ramadhan yang bertujuan untuk membantu badan kenaziran mesjid selama bulan ramadhan baik sebagai imam, muadzin, bilal tarawih, kultum dan lain sebagainya.
Harun juga mengatakan, Darularafah Raya juga menyusun dan akan melaksanakan sebuah kurikulum baru yang dinamakan Kurikulum Ulul Albab (ULA). urikulum ini menitikberatkan pada minat santri. Pada kurikulum ini nantinya akan dibuka beberapa kelas peminatan, yaitu kelas peminatan Al Quran, kelas peminatan bahasa dan kelas peminatan sains. Dan kelas peminatan ini akan dimulai sejak kelas 2 tsanawiyah atau smp. Dan kurikulum ini juga mengintegrasikan pelajaran umum dengan pelajaran agama.
Meluncurkan Program Takhasus untuk menggantikan Program Takhsis. Program ini dikhususkan bagi santri dan dyah baru yang berasal dari tamatan tsanawiyah atau SMP. Program ini akan memangkas waktu studi, dimana biasanya program takhsis akan menyelesaikan masa studi 4 tahun sedangkan pada program takhasus nantinya santri dan dyah akan menyelesaikan masa studi selama 3 tahun saja.
Dijelaskan Harun, Yayasan Pesantren Darularafah Raya yang telah berumur 40 tahun saat ini telah mengelola beberapa lembaga formal, yaitu TK Islam Arafah di Desa Lau Bakeri dan Desa Sei Glugur, SD Islam Arafah, Madrasah Tsanawiyah Darularafah, Madrasah Aliyah Darularafah, SMP Swasta Galih Agung, SMA Swasta Galih Agung, dan STAI Darul Arafah.
“Sedangkan pola pendidikan pesantren diterapkan pada tingkat Madrasah Tsanawiyah, SMP, Madrasah Aliyah dan SMA. Dan sampai pada Tahun Pelajaran 2024/2025 Pesantren Darularafah Raya mendidik sekitar 1800 orang santri dan dyah, dan pada hari ini akan meluluskan 370 orang alumni santri dan dyah dengan perincian 25 orang dengan kategori mumtaz, 97 orang dengan kategori jayyid jiddan, 145 orang dengan kategori jayyid, 103 orang dengan kategori maqbul,” ujarnya.
“Semua usaha yang kami jalankan bertujuan agar tercapainya visi dari pesantren darularafah raya menjadi lembaga pendidikan yang mandiri, unggul, berprestasi dan berkarakter Islami dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran (shiddiq), bertanggung jawab (amanah), komunikatif (tabligh), cerdas (fathanah) dan konsisten (istiqomah) demi mewujudkan pesantren darularafah raya sebagai rumahnya ulama dan umaro,” tambahnya lagi.