Peneliti Utama pada Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli, Dr. Wanda Kuswanda berhasil mempertahankan disertasinya dan berhasil lulus dengan predikat Cum Laude (dengan pujian).
Disertasi yang berjudul “Model Mitigasi Konflik Manusia dan Orangutan Tapanuli pada Lansekap Batangtoru di Kabupaten Tapanuli Selatan” dipresentasikan pada Sidang Terbuka yang dipimpin oleh Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Dr. Muryanto Amin beberapa waktu lalu.
Disertasi yang diselesaikan di bawah bimbingan Prof. Dr. R. Hamdani Harahap, Prof. Dr. Hadi S. Alikodra, dan Prof. Dr. Robert Sibarani ini merupakan satu-satunya penelitian komprehensif tingkat doktoral yang secara khusus meneliti Orangutan Tapanuli di Indonesia. Sehingga peneliti dari BP2LHK Aek Nauli ini resmi menjadi menjadi Doktor Orangutan Tapanuli Pertama di Indonesia.
Sidang Terbuka ini juga disaksikan oleh Ketua Program Studi S3 Pelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL), Dr. Miswar Budi Mulya, MSi, dan Direktur Sekolah Pasca Sarjana USU, Prof. Dr. Robert Sibarani.
Melalui program doktoral ini, Wanda berhasil menemukan sebuah model mitigasi konflik manusia-satwa liar dengan pendekatan ekologi, sosial-ekonomi, budaya dan kelembagaan dalam skala lansekap. Hasil inilah yang menjadikan Wanda saat ini sebagai satu-satunya Doktor Orangutan Tapanuli di Indonesia.
Yuk simak penjelasannya: