Medan, IDN Times- Tari Tuwu merupakan salah satu seni tari tradisional yang berasal dari Nias Sumatra Utara. Tuwu dalam bahasa Nias berarti dorong, tunjang atau angkat. Awal adanya Tari Tuwu ketika Ratu Barasi Balugu secara tidak sengaja melakukan gerakan-gerakan sederhana seperti seorang penari sambil mengucapkan kata Tuwu.
Berikut IDN Times merangkum penjelasannya lebih lengkap. Yuk simak!
Tujuannya untuk memberi semangat kepada masyarakat yang bekerja mencari batu keagungan untuk seorang bangsawan pada zaman itu, yang disebut Balugu Ngahono. Setelah batu tersebut ditemukan, Balugu Ngahono berencana mengadakan pesta untuk meresmikannya.
Sebelum pesta tersebut dilaksanakan, Balugu Ngahono teringat dan tertarik untuk menyusun gerakan-gerakan yang pernah dilakukan Sang Ratu. Kemudian tarian tersebut dinamakan Tari Tuwu, sesuai dengan kata pertama yang diucapkan Sang Ratu.
Tari Tuwu merupakan tarian yang dilakukan oleh beberapa orang perempuan dan diiringi beberapa alat musik tradisional Nias untuk menyambut tamu dalam berbagai acara tradisional Nias. Tarian ini juga dikenal sebagai tanda kebersamaan dan pemberi semangat bagi masyarakat.
Seiring dengan perkembangan zaman, Tari Tuwu yang merupakan salah satu hasil kebudayaan Nias kini tidak lagi berfungsi seperti dulu, namun pada umumnya digunakan sebagai tari pertunjukan maupun hiburan.
Tari Tuwu sebagai keindahan dapat dilihat dengan geraknya yang mengambil gerak-gerak dasar Tari Moyo dan gerak Tari Tuwu, serta tahapan-tahapan dalam tariannya yaitu awal masuk, hormat, isi dan hormat penutup.
Kemudian, keindahan tata busana Tari Tuwu yang kaya dengan motif-motif ornamen Nias.
Iringan musiknya, dapat dilihat dari musiknya yang semangat yang terdiri dari musik eksternal dan internal serta pola lantai Tari Tuwu dapat dilihat dari lima bentuk pola lantai yang beragam sehingga menjadikan Tari Tuwu semakin indah.
Saat ini, Tari Tuwu dilakukan ketika menerima tamu yang datang sebagai tontonan dan sajian seni untuk menghibur masyarakat.