Warisan budaya di Indonesia juga mencakup seni bela diri. Pencak Silat menjadi warisan budaya Indonesia yang sudah populer.
Silat adalah budaya Melayu yang berkembang di nusantara. Awalnya silat diajarkan pada surau-surau.Lalu semakin berkembang dari seni bela diri menjadi pendidikan bela negara.
Di masyarakat Batak juga ada seni bela diri yang merupakan warisan budaya. Disebut dengan Mossak. Nah, berikut sejarah Mossak dan gerakannya yang perlu kamu tahu.
Dikisahkan dulu ada seseorang yang sedang membakar api unggun di hutan. Karena udara yang sangat dingin, seseorang itu mengarahkan tangan ke dekat api unggun. Kemudian dia menggosokkan tangannya ke punggung. Tiba-tiba ada ranting yang jatuh dan secara refleks dia menangkisnya. Itulah asal mula gerakan dasar mossak.
Banyak hal yang dapat dipelajari dalam mossak. Walaupun mossak termasuk seni bela diri, namun dalam pengajarannya banyak keterampilan lain yang diajarkan. Beberapa pengajaran tersebut adalah memperdalam kebatinan, memperluas pengetahuan, mempelajari pengobatan, serta mengajarkan seseorang untuk bersatu dengan tuhan melalui media alam.
Ulasan mengenai mengenal mossak, seni bela diri Batak yang selanjutnya adalah gerak dasar mossak. Gerak dasarnya diawali dengan kuda-kuda yang tegak, dengan setengah jongkok dan kedua kakinya diangkat secara bergantian dengan mengikuti berak tubuhnya.
Lalu tangan digosokkan pada punggungnya untuk persiapan menyerang, bertahan, dan menangkis. Gerakan-gerakan yang kemudian dikembangkan menjadi gerakan mossak yang mematikan.
Ada 9 peringkat atau sabuk mossak yaitu sabuk tapak pagar, desa nawalu, bintang tuju, tapak seleman, bintang lima, siopat suhi, bintang tolu, bolat, dan ingsun. Dalam peringkat-peringkat mossak tersebut diajarkan berbagai hal. Pengajaran tersebut disesuaikan dengan peringkat atau sabuk mossak.
Jurus-jurus dalam peringkat bawah adalah gerakan-gerakan dasar atau pengenalan terhadap bela diri mossak. Sedangkan jurus-jurus dalam peringkat atas adalah penguasaan jurus-jurus inti mossak.
Di zaman sekarang ini, sudah tidak banyak orang Batak sendiri yang mengetahui gerakan-gerakan mossak dan peraturan-peraturannya. Buku-buku mossak pun jarang sekali untuk dijumpai belakangan ini.
Mossak kini hanya ditampilkan di beberapa acara untuk pertunjukan seni. Tentu masyarakat perlu melestarikan seni bela diri Mossak ini agar tak punah ditelan zaman.