Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Medan Jadi Kota Kedua Termacet di Indonesia, Ini 5 Tips Menghadapinya

Ilustrasi macet (IDN Times/Sukma Shakti)

Ada kabar yang bikin kita semua harus elus dada. Menurut data terbaru dari TomTom Traffic Index, kota kesayangan kita, Medan, resmi menyandang predikat sebagai kota termacet kedua di Indonesia, persis di bawah Bandung.

Rasanya predikat ini gak aneh lagi ya, buat kita yang setiap hari harus berjuang di tengah lautan klakson dan kendaraan yang merayap pelan.

Kemacetan di Medan kini bukan lagi sekadar masalah "banyaknya kendaraan", tapi sudah jadi persoalan kompleks yang melibatkan kultur berkendara, tata kota, hingga proyek pembangunan yang seolah tak ada habisnya.

Tapi, jangan keburu pesimis! Daripada ikut-ikutan stres dan marah-marah di jalan, lebih baik kita jadi warga yang cerdas. Berikut adalah 5 panduan jitu untuk menghadapi kemacetan Medan yang makin kompleks ini.

1. Manfaatkan transportasi publik yang makin keren

cuplikan bus listrik kota Medan (insagram.com/bus_listrik_kota_medan)

Lupakan sejenak kendaraan pribadimu dan coba lirik transportasi publik yang sekarang makin modern. Andalan utamanya adalah Bus Listrik. Ini adalah langkah awal dari proyek raksasa Bus Rapid Transit (BRT) Mebidang yang bakal mengubah wajah transportasi kota.

Naiknya gampang banget dan sudah 100% non-tunai (cashless). Cukup siapkan kartu e-money atau bayar pakai QRIS di aplikasi mobile banking-mu. Dengan tarif cuma Rp5.000 untuk umum, kamu sudah bisa menikmati bus ber-AC yang nyaman dan berhenti di halte-halte resmi. Selain itu, untuk perjalanan ke Bandara Kualanamu, Kereta Api Bandara tetap jadi pilihan paling anti-macet dan tepat waktu.

2. Jadi "Pawang Jalanan" dengan Peta Digital dan Jalur Tikus

Cuplikan Gang Murni, Kecamatan Medan Denai(instagram.com/pemko.medan)

Kalau terpaksa harus pakai kendaraan pribadi, jangan berangkat tanpa membuka aplikasi navigasi seperti Waze atau Google Maps. Waze sangat berguna untuk info lalu lintas real-time, sementara Google Maps bisa diandalkan saat sinyal internet lemah.

Kuasai juga "jalur tikus" atau rute alternatif untuk memotong kemacetan, terutama di titik-titik rawan seperti Jalan Gatot Subroto, Jalan Flamboyan Raya, atau area sekitar proyek pembangunan.

Misalnya, untuk menghindari kepadatan di area Pasar Pancur Batu, ada jalur alternatif yang bisa digunakan yaitu melalui Jalan Srikandi. Tapi ingat, selalu waspada saat melewati jalur alternatif, pastikan jalannya aman dan hindari menggunakannya di malam hari jika tidak familiar dengan area tersebut.

3. Atur strategi pakai ojol biar makin efektif

Cuplikan Driver GoRide menyerahkan helm kepada penumpang di depan rumah (Instagram/gojekMedanOfficial))

Ojek online (ojol) seperti Gojek dan Grab adalah pahlawan di tengah kemacetan. Agar lebih efektif, jangan pesan mendadak, terutama pada jam sibuk atau untuk perjalanan penting. Pesanlah setidaknya 30 menit lebih awal.

Jangan ragu untuk berkomunikasi dengan driver. Beri patokan yang jelas dan kalau perlu, sarankan rute yang kamu tahu lebih cepat, karena tidak semua driver hafal setiap sudut kota Medan.

Memberi tip, baik tunai maupun lewat aplikasi, juga sangat dihargai oleh para driver yang sudah berjuang menembus macet untukmu.

4. Jaga kewarasan: ubah mobil jadi ruang hiburan dan relaksasi

Ilustrasi mendengarkan musik di dalam mobil(pexels.com/Ketut Subiyanto)

Terjebak macet itu menguras energi mental dan fisik, jadi daripada frustrasi, manfaatkan waktu tersebut untuk hal yang lebih positif. Ubah mobilmu menjadi ruang hiburan dan relaksasi pribadi. Mendengarkan musik atau podcast adalah cara terbaik untuk tetap terhibur tanpa membahayakan konsentrasi.

Kamu bisa coba dengarkan podcast komedi lokal seperti Agak Laen Podcast yang host-nya orang Sumut asli, atau podcast pengembangan diri seperti Satu Persen Podcast untuk menambah wawasan. Selain menjaga mental, jaga juga kondisi fisik dengan melakukan peregangan ringan saat mobil benar-benar berhenti.

Gerakan sederhana seperti memutar pergelangan tangan, mengangkat bahu, atau memutar punggung bisa sangat membantu mengurangi pegal di leher, bahu, dan punggung. Jangan lupa siapkan "amunisi" wajib di mobil seperti air minum dan camilan sehat, karena rasa lapar bisa membuatmu lebih mudah marah atau cranky saat terjebak macet.

5. Jadilah bagian dari solusi, bukan sumber masalah

ilustrasi jalan penuh sesak (pexels.co/Mathhew Ang)

Perubahan besar selalu dimulai dari langkah-langkah kecil yang kita ambil secara proaktif. Salah satu caranya adalah dengan beradaptasi pada sistem baru seperti E-Parking yang kini sudah diterapkan di 145 titik di Medan.

Biasakan membayar parkir secara non-tunai menggunakan kartu e-money atau QRIS, karena ini membantu mengurangi parkir liar yang menjadi salah satu biang kerok kemacetan dan membuat pendapatan kota lebih transparan.

Kalaupun kamu hanya punya uang tunai, biasanya juru parkir bisa membantu dengan menerima uangmu dan mereka yang akan melakukan tap dengan kartu pribadinya.

Selain itu, kamu juga bisa menggagas budaya nebeng (carpooling). Ajak teman sekantor atau tetangga yang rutenya searah untuk berangkat bersama.

Jika empat orang yang biasanya menyetir sendiri-sendiri bisa berangkat dalam satu mobil, itu artinya ada tiga mobil yang berhasil "dihilangkan" dari jalanan. Ini adalah sebuah langkah kecil dengan dampak besar yang bisa kamu mulai sendiri.

Menghadapi status baru Medan sebagai kota termacet kedua se-Indonesia memang sebuah tantangan. Namun, dengan menjadi pengguna jalan yang lebih cerdas, sabar, dan proaktif, kita tidak hanya menyelamatkan waktu dan kewarasan kita sendiri, tetapi juga berkontribusi untuk menciptakan Medan yang lebih lancar dan nyaman untuk kita tinggali bersama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us