Medan,IDN Times - Sampah puntung rokok termasuk salah satu jenis sampah yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Puntung rokok terdiri dari serat selulosa asetat, yang meskipun dapat terurai secara biologis, namun membutuhkan waktu bertahun-tahun agar dapat terurai.
Berbicara mengenai dampak buruk rokok, bukan hanya sesama manusia saja yang bisa mengalaminya. Tetapi kelestarian alam juga ikut terancam karenanya.
Pada tahun 2019, ditemukan 33.760 batang rokok di perairan Indonesia pada kegiatan The Beach and Boyend 2019. Maka dari itu para mahasiswa USU Jurusan Ilmu Komunikasi membuat sebuah kampanye mengenai puntung rokok dan juga mengedukasikan ke masyarakat Kota Medan.