Luluskan 1.090 Wisudawan, UMA Usung Visi Green Digital University 2029

- UMA meluluskan 1.090 wisudawan dan wisudawati sarjana, magister dan doktor untuk wisuda periode I 2025
- UMA beradaptasi dengan perkembangan teknologi terutama di era kecerdasan buatan
- LLDikti menunjuk UMA sebagai pusat penelitian pangan dan sains, serta UMA sudah melaksanakan akreditasi laboratorium dan klinik kesehatan
Medan, IDN Times- Universitas Medan Area (UMA) meluluskan 1.090 wisudawan dan wisudawati sarjana, magister dan doktor untuk wisuda program sarjana dan pascasarjana periode I 2025 yang digelar di Gelanggang Mahasiswa UMA, Sabtu 21 Juni 2025. Wisuda kali ini bertema From Excellence to Global Impact: UMA Graduates Commit to Sustainable Change.
Satu per satu wisudawan naik ke panggung dengan senyum merekah di wajah. Kemudian tali toga dipindahkan dari kiri ke kanan oleh para pimpinan universitas yang dipimpin Rektor UMA Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng, M.Sc sebagai tradisi kelulusan.
Dadan mengatakan wisuda bukan sekadar menggelar seremoni, tapi merayakan transformasi intelektual dan lahirnya insan akademis yang siap berkontribusi ke dunia yang semakin kompleks. "Tema kita hari ini bukan sekedar slogan, tapi panggilan zaman sebuah penegasan bahwa lulusan UMA tidak hanya dipersiapkan menjadi sarjana, magister dan doktor tapi agen perubahan berkelanjutan di tingkat lokal, nasional dan global," kata Dadan.
1. UMA beradaptasi dengan perkembangan teknologi terutama di era kecerdasan buatan

Menurutnya UMA beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital. Terutama di era kecerdasan buatan atau AI, krisis iklim, geopolitic global, hingga tantangan pangan dan energi.
"UMA telah menetapkan visi besar menuju green digital university 2029. Konsep ini bukan hanya tentang digitalitasi tapi menggabungkan ekosistem akademik berkelanjutan, teknologi cerdas, technopreneuship hijau dan pelestarian kearifan lokal. Dalam kerangka tersebut UMA mengembangkan tiga pilar utama. Pertama sustainable technopreneuship, smart farming and green economy, dan digital learning and project base curiculum," kata Dandan.
Lebih lanjut menurutnya, pada wisuda kali ini UMA telah lepas 1090 lulusan dari program sarjana program magister dan doktor. termasuk mahasiswa asing dari Tiongkok. Total UMA sudah memiliki 36.081 alumni UMA yang tersebar.
"Alumni kita sudah berkiprah di berbagai sektor kehidupan mulai dari birokrasi, industri, bisnis, akademik hingga kewirausahaan berbasis digital dan sosial baik di dalam maupun luar negeri.Kita bangga 47 persen dosen UMA bergelar doktor, 72 persen dosen bersertifikat profesi dan lebih dari 18 persen tengah menempuh pendidikan doctoral di dalam dan luar negeri. SDM adalah fondasi utama dan di UMA kami menyebutnya the human infrastructur of sustainable inovation," tambahnya.
Selain itu UMA juga terus mencatat prestasi. Ada 33 proposal hibah penelitian dan 2 hibah pengabdian ke masyarakat yang didanai Diktisaintek. Ini menjadi terbanyak kedua se-Sumut.
"Saat ini ada 8 ribu mahasiswa aktif dengan capaian nasional dan internasional. saat ini UMA berada di peringkat 1 perguruan tinggi swasta di Sumut versi QS Word ranking, peringkat 23 nasional versi webometcir, dan green metric ranking peringkat 18 secara nasional. Kita juga mencatat rekor MURI untuk aksi eco enzyme serentak ke sungai sebagai bagian dari kontribusi Sustainable Global Goals (SDG's)," ucapnya.
Ia juga berpesan kepada para wisudawan ijazah merupakan simbol akademik tapi bukan garis finish. Awal dari perjalanan kehidupan sebenarnya.
"Yang paling penting karakter and integrity. Membuka jejaring menjadi pencipta lapangan kerja bukan pencari kerja. Berkontribusi dalam program studi dan menjunjung tinggi nama baik almamater. Terima kasih juga kepada orangtua wisudwan yang telah memberi kepercayaan. Kami juga mengundang lulusan sarjana bergabung di magister, dan lulusan magister bergabung di Doktor Ilmu Pertanian UMA yang tahun ini bagian dari program doktor indonesia dari Kemendikbud Saintek. Ijazah juga tersedia dalam 2 bahasa," tambahnya.
2. LLDikti juga sudah menunjuk UMA untuk pusat penelitian pangan dan sains

Sementara Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Provinsi Sumut Syaiful Anwar Matondang MA Phd mengatakan, usai jadi sarjana ada tantangan-tantangan untuk mendapatkan pekerjaan, profesi dan bisnis yang digeluti ke depannya. Apalagi kondisi hari ini penuh tantangan.
"Kondisi hari ini ekonomi global, hampir semua negara menahan khususnya produk pangan karena akan ada krisis pangan berkepanjangan dan krisis budget negara menyediakan stok pangan untuk rakyatnya. Seluruh dunia sama persoalannya.Perang Rusia dengan Ukraina dan minggu lalu perang di Timur Tengah antara Iran dan Israel akan menyebabkan hight cost karena transportasi produk makanan makin tinggi juga di bidang perminyakan," bebernya.
Ia memuji UMA yang banyak meraih hibah lewat karya ilmiahnya. Menurutnya ini menunjukkan penumbuhan dan penguatan budaya ilmiah.
"UMA dua tahun berturut-turut banyak yang lulus hibah. Penumbuhan budaya ilmiah dan scientifik culture sudah berjalan di Medan area. Ada 190 kampus, yang teken kontrak baru 110 kampus. Ada 80 kampus tidak pernah menang hibah," ucapnya.
LLDikti juga sudah menunjuk UMA untuk pusat penelitian pangan dan sains. "Saya sudah diskusi dengan Prof Dr Zulkarnain Lubis. Agar segera dibuat MoU dengan salah satu Bupati. Terkait Ketahahanan pangan dan bidang UMKM sudah diminta. Penyelesaian masalah sosial sebagai bukti kampus berdampak. Kita akan kerja sama dnegan PR IV menjadikan UMA sebagai center of food science dan penguatan UMKM," bebernya.
3. Salah satu mahasiswa yang lulus dari Tiongkok

Sementara Ketua Yayasan Pendidikan H Agus Salim M Erwin Siregar SE MBA mengatakan perguruan tinggi diarahkan jadi lembaga pendidikan berstandar internasional menghadapi tantangan dan persaingan global. Selain itu perguruan tinggi diharapkan beradaptasi dan bertransformasi dalam membekali mahasiswa dengan pengetahuan serta keterampilan yang relevan dengan tantangan dunia kerja di masa depan.
"UMA telah menunjukkan kemajuan signifikan mengembangkan kampus yang unggul dan berdaya saing. Tak lepas dari komitmen dan kerja keras seluruh civitas akademika," kata Erwin.
Upaya tersebut diwujudkan berbagai bidang strategis peningkatan kualitas akademik dan kurikulum dalam menjawab kebutuhan era digital dan industri 4.0 dengan fokus pengembangan keterampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan dunia kerja.
"Penguatan penelitian dan publikasi ilmiah untuk berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan infrastruktur dan teknologi informasi mendukung transfor digital dalam berbagai akspek pengelolaan perguruan tinggi. Kerja sama strategis dengan institusi nasional dan internasional untuk memperkuat jaringan kerja sama dan peluang kolaborasi. Meningkatkan prestasi akreditasi program studi dan instutsi menjadi unggul dan Alhamdulillah kita mendapatkan inromasi program studi Akutansi mendapatkan akreditasi unggul," katanya.
UMA juga sudah melaksanakan akreditasi laboratorium dan akreditasi klinik kesehatan yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan di UMA. Selain itu juga meningkatkan perankingan internasional melalui Webomatric, World University Ranking, dan SCimago ranking dan mendapatkan prestasi pada Green Metric dan SDG's sebagai wujud komitmen UMA terhadap keberlanjutan lingkungan dan berkelanjutan. "Pembukaan prodi baru untuk jenjang sarjana dan magister merupakan langkah stategis pengembangan UMA," tambahnya.
Sementara Wakil Wali Kota Tanjungbalai Muhammad Fadly Abdina hadir mewakili alumni UMA. Menariknya dia bersama Wali Kota Tanjungbalai Mahyaruddin Salim sama-sama alumni UMA.
"Kami Wali kota dan Wakil Wali Kota Tanjungbalai adalah alumni UMA. Sebagai bagian dari alumni dan keluarga besar merasa terhormat. Pada saat ini perayaan akademik yang istimewa. Wisudawan dan wisudawati bukan akhir proses pendidikan tapi awal untuk peran nyata masyarakat. Prosesi wisuda bukan garis akhir, tapi titik awal gelar yang kita peroleh baik S1 maupun magister. Dengan upaya kerja keras dan ketekunan dan pengorbanan. Gelar ini juga amanah untuk jadi insan yang bermanfaat," kata Fadly.
Menurutnya menuntut ilmu bukan sebatas mendapat kerja, tapi ilmu yang kita pelajari di kampus ini menjadikan insan yang bermanfaat di mana tempat bermukim. Pemerintah Kota Tanjungbalai juga terbuka untuk kolaborasi dan sinergitas dunia akademik dengan UMA.
"Dalam kondisi saat ini kita dituntut efisiensi anggaran ini peluang dan tantangan untuk para lulusan dapat mengeluarkan ide dan gagasan produktif untuk bisa disinergikan untuk kemajuan masyarakat. UMA akan selalu nadi mitra strategis dalam pembangunan SDM di Sumut," ucapnya.
Sebelumnya Wakil Rektor Bidang Penjaminan Mutu Pendidikan dan Pembelajaran Sherly Maulana ST MT dalam laporan pelaksanaan wisuda program sarjana dan pascasarjana periode I 2025 mengatakan wisuda UMA periode 1 2025 meluluskan 1090 lulusan. Terdiri dari 960 sarjana, 127 magister, 3 doktor, dan 1 lulusan asing dari magister manajemen dari Tiongkok.
"Capaian akademik diraih dengan IPK rata-rata 3,43 untuk sarjana dan 3,73 untuk magister serta 3,86 untuk doktor. Masa studi lulusan dengan standar lulusan 3,5 tahun untuk sarjana 17 persen, 1,5 tahun program magister 65 persen, dan 2,5 tahun doktor 33 persen," katanya.
Wisudawan terbaik program studi Sarjana diraih Tarsius Tulus Hati Bulolo untuk S1 Fakultas Teknik-Prodi Teknik Informatika predikat kelulusan Dengan Pujian dengan IPK 3,94 dan tamat 3,5 tahun. Ia juga lolos tingkat nasional dalam pagelaran seni mahasiswa bidang informasi dan komunikasi Gemastik 2024.
Sementara Faisal Rahman wisudawan terbaik program S2 Pascasarjana Administrasi Publik dengan capaian prestasi sempurna IPK 4,0 dalam masa studi 1,5 tahun. Dr Darmansyah Siregar menjadi wisudawan terbaik S3 prodi Doktor Ilmu Pertanian dengan IPK 3,91 dalam masa studi 2,5 tahun.