Novel Merantau ke Deli karya Hamka adalah cerita bersambung yang diterbitkan pada tahun 1939 oleh majalah Pedoman Mayarakat, sebelum perang dunia kedua. Hamka mengatakan bahwa latar belakang novel ini ditulis berdasarkan pengalaman Hamka sendiri ketika menjadi guru agama di suatu kota kecil. Orang-orang dari berbagai daerah mencari nafkah sebagai kuli kontrak dengan ikatan Punale-Sanctie.
Deli sendiri adalah suatu daerah di Sumatera Utara yang membuka banyak perkebunan oleh pengusaha asing, maka di antara banyak kuli kontrak tersebut, ada yang dari pulau Jawa, Minangkabau, Banjar, Betawi, dan lain-lain. Orang-orang yang tinggal di sana pun banyak yang sudah menikah antar-suku sehingga menciptakan beragam perpaduan bangsa Indonesia.
Novel Merantau ke Deli menceritakan seorang pemuda bernama Leman yang berasal dari Minangkabau. Selama berdagang di Deli, ia jatuh hati pada seorang kuli kontrak juga – perempuan simpanan mandor besar, Poniem. Setelah menyatakan kesungguhannya, Leman pun memperistri Poniem. Perbedaan suku dan adat yang diangkat oleh penulis merupakan kritik terhadap orang-orang yang masih berpikir konservatif.