Kreatif! Mahasiswa USU Buat Komik untuk Cegah Kekerasan Seksual

Medan, IDN Times - Mahasiswa program studi Antropologi Sosial, Universitas Sumatera Utara (USU) membuat terobosan dalam upaya mencegah kekerasan seksual yang marak terjadi. Tak terkecuali di lingkungan kampus.Mereka membuat karya komik.
Gambar-gambar dalam komik tersebut menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa khususnya untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual di kampus.
"Jadi kami menerima pendanaan dalam skema Program Kreatifitas Mahasiswa yang diberikan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi," ujar Ketua tim pembuatan komik, David Dodi Lumbantobing.
Mahasiswa Antrolologi itu menjelaskan bahwa ada kompetisi dan seleksi, serta luaran yang diharapkan.
"Sebenarnya hanya berupa laporan, tetapi kami ingin melampaui target yang diberikan tersebut," kata David.
1. Proses pembuatan ini juga ada seleksi dan kompetisi internal

Menurut Paula Sigiro, yang juga merupakan anggota dari tim pembuatan komik ini mengatakan, proses ini juga disertai seleksi dan kompetisi internal. Tidak semua rencana proposal mahasiswa diterima dan kemudian dikirimkan ke tingkat nasional.
"Maka dari seluruh proposal yang dikirimkan ke pusat, hanya kurang dari 100 yang kemudian didanai khusus untuk USU, termasuk kami," jelasnya.
2. Disusun menggunakan materi wawancara yang telah dilakukan

Sedangkan untuk teknis pembuatan komik ini, Novi Nazara menjelaskan disusun menggunakan materi wawancara yang telah mereka lakukan sebelumnya.
“Sebelum menyusun komik itu, kami telah melakukan banyak wawancara pada mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, bahkan Satuan Tugas Penanggulangan Kekerasan Seksual di dua perguruan tinggi di Sumatera Utara ini. Seluruh data tersebut kami kumpulkan dan meramunya menjadi bahan bagi komik kami," tuturnya.
Komik kami ini ditujukan kepada mahasiswa-mahasiswa di perguruan tinggi, dibuat sedemikian menarik dengan menggunakan bahasa anak muda dan menampilkan figur mahasiswa yaitu mereka.
Isinya menjelaskan bahwa setiap mahasiswa harus bisa membela temannya. Maka judul komik tersebut adalah Ayo Bela Teman Kita.
3. Kekerasan seksual di kalangan perguruan tinggi sangat menyedihkan

Cecilia Sitanggang, anggota tim lain menambahkan bahwa tim ini dibimbing oleh Dr. Fotarisman Zaluchu dosen di Prodi Antropologi Sosial.
Ia menjelaskan selama ini, kekerasan seksual di kalangan perguruan tinggi sangat menyedihkan. Bahkan, banyak mahasiswa yang mengalami kekerasan seksual tidak berani melawan, dan yang lebih menyedihkan adalah mahasiswa yang seharusnya bisa membantu temannya terhindar dari hal ini justru tidak berani.
Hal ini dikarenakan, risiko yang akan mereka alami. Beberapa kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus juga masih terjadi.
4. Dari hasil wawancara ke mahasiswa, masih ada dosen yang masih melakukan pelecehan

Dari hasil wawancara pada mahasiswa, ada dosen yang melakukan pembicaraan panggilan video (video call) pada mahasiswa perempuan dengan latar belakang pakaian dalam, atau hanya mengenakan celana pendek.
Ada juga dosen yang menelpon mahasiswa dan memaksa memanggil dengan panggilan yang tidak etis.
"Semua kejadian tersebut sebenarnya bisa dicegah jika kita mendorong mahasiswa berada di sekitar peristiwa sehingga saat terjadi kemungkinan tersebut, mereka melakukan aksi menyetop, menarik temannya, atau melawan pelaku," tambahnya.
5. Ditargetkan ada hak cipta pada komik tersebut

Nantinya, mereka akan menguji coba komik ini dalam waktu dekat. “Sudah ada dua dosen yang bersedia menjadikan kelasnya sebagai tempat kami melakukan uji coba komik ini,” jelas David.
“Jika komik ini sudah rampung dalam tahap uji coba, kami akan mengurus hak cipta kami atas komik ini," pungkasnya.